Final, Jokowi Unggul di Kotabaru

- Senin, 6 Mei 2019 | 09:24 WIB

KOTABARU - Finalisasi data hasil Pilpres tingkat kabupaten, akhirnya diplenokan Minggu (5/5) dini hari tadi. Hasilnya, Joko Widodo -Ma'ruf Amin mengungguli Prabowo - Sandiaga Uno. Pasangan 01 memperoleh suara total 91.141 suara sedangkan 02 meraih 79.963 suara.

Ada 21 kecamatan di Kabupaten paling tenggara Kalimantan ini. Jokowi menang 13 di kecamatan. Sementara Prabowo hanya menang di 7 kecamatan. Hasil ini agak berbeda dengan suara semua kabupaten/kota di Kalsel yang dimenangkan Prabowo.

Apa yang membuat Kotabaru berbeda?

Kotabaru merupakan kabupaten terluas. Terdiri dari banyak pulau-pulau kecil. Menjadikan karateristik penduduknya agak berbeda, misalnya dengan Banjarmasin atau Banjarbaru, yang hanya satu daratan.

Kotabaru, terbagi dalam empat daerah pemilihan. Dapil I berada di pusat kota kabupaten, tepatnya di Pulau Laut Utara sampai Pulau Sebuku. Dapil II berada di Pulau Laut Tengah sampai pesisir selatan Pulau Laut, hingga ke Pulau Sembilan. Sementara Dapil III dan Dapil IV berada di daratan Pulau Kalimantan. Berbatasan dengan Tanah Bumbu dan Kaltim.

Sedari awal, sebenarnya terlihat jika kekuatan tim Capres Jokowi di Kotabaru, jauh lebih unggul daripada tim Prabowo. Banyak tokoh masyarakat utamanya di desa-desa yang aktif menggalang suara.

Bukan hanya tokoh masyarakat, tapi juga para pejabat publik. Seperti misalnya Wakil Bupati Burhanudin yang terang-terangan menyatakan dukungan ke Jokowi.

Abdi negara lainnya pun di Kotabaru banyak yang mendukung Capres Prabowo. Beberapa ASN terlihat rajin memposting isyarat-isyarat ke pasangan 02. Seperti kalimat pilihan ulama, dan sejenisnya.

Dari sarana kampanye, tim Jokowi lagi-lagi jauh di atas tim Prabowo. Mudah ditemukan baliho pendukung Jokowi hampir di semua kecamatan. Salah satunya yang terbanyak adalah baliho dukungan pengusaha kelahiran Kotabaru, Tajerian Noor.

Metode penggalangan massa ke dua tim secara garis besar mempunyai pola berbeda. Tim Jokowi hingga ke desa gencar menarik simpati warga pesisir pinggiran dengan program-program bantuan kartu-kartu andalan Jokowi, seperti PKH dan lainnya. Termasuk dana desa, terus digembar-gemborkan. Juga dikampanyekan, kalau Jokowi adalah sosok sederhana dan merakyat. Ini diterima maksimal di pesisir yang warganya mendapat akses informasi terbesar dari media televisi.

Sementara tim Prabowo mengandalkan isu ekonomi. Dan beberapa terlihat bermain di sentimen agama. Juga masalah penegakan hukum yang mereka anggap di era Jokowi masih tebang pilih dan main intervensi. Keluhan yang banyak disuarakan adalah masalah UU ITE.

Dari pantauan Radar Banjarmasin, jelang 17 April, suhu politik terlihat memanas. Polres Kotabaru sendiri menangani beberapa kasus aduan dugaan ujaran kebencian, yang terkait dengan Pilpres.

Para Caleg beberapa ikut mengkampanyekan jagoan Capres. Namun mayoritas memilih tidak membahas Capres saat mereka kampanye. Seolah khawatir, dukungan Parpol di pusat berbeda dengan keinginan konstituen mereka.

"Ya dilihat dan rasakan saja. Apakah lima tahun ini kita ada kemajuan atau tidak," kata Caleg DPR RI dari PKB Zairullah Azhar saat tatap muka dialog menggalang dukungan di Pulau Laut.

Tapi Caleg yang paling gencar mendukung Capres, terlihat dari PDIP serta PAN untuk Jokowi, dan Gerindra serta PKS untuk Prabowo. Militansi PDIP sangat terlihat. Begitu juga dengan PKS dan Gerindra. "Saya hanya coba-coba untuk Caleg. Tapi kalau Jokowi itu utama," ujar Caleg PDIP untuk DPRD Kotabaru, Suwandi alias Abu.

Radar Banjarmasin sempat melakukan survei sederhana jelang pencoblosan. Menanyai warga secara acak pilihan mereka. Hasilnya, daerah perkotaan mayoritas memilih Prabowo. Sementara pesisir dan pedalaman memilih Jokowi.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X