Taman Budaya Gelar Lomba Bapandung

- Senin, 6 Mei 2019 | 09:43 WIB

BANJARMASIN - Taman Budaya menggelar Lomba Bapandung antar guru atau pengajar se Kalsel. Bertempat di Gedung Wargasari, Sabtu (4/5) tadi. Event ini berlangsung sejak pagi, hingga malam hari dan diikuti 24 guru.

---

Bapandung adalah salah satu kesenian dari Kalsel, yang dimana Bapandung ini berupa monolog yang menggunakan bahasa Banjar. Namun bapandung ini berbeda dengan bercerita bahasa Banjar. Kalau bercerita pemain condong sebagai objek penikmat kisah, sedangkan bapandung lebih ke seni keterampilan bercerita, seperti menirukan tingkah laku seseorang sesuai situasi dan kondisi. Pemain Bapandung disebut juga Pandung. Seorang Pandung pun bebas ingin menampilkan apa saja.

Lomba Bapandung adalah salah satu program Taman Budaya Kalsel 2019 yaitu Festival Seni Budaya, lomba tersebut di ikuti 24 guru ataupun pengajar dari berbagai wilayah di Provinsi Kalsel.

Acara lomba Bapandung ini dihadiri oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel, M Yusuf Effendi. Meurutnya lomba ini digelar guna melestarikan seni budaya yang ada di kalsel.

"Lomba ini tentunya untuk kembali mengangkat seni budaya Banjar, khususnya Bapandung yang memang hampir punah," ujarnya.

Masing-masing peserta diberi kesempatan tampil dengan durasi sekitar 10 hingga 15 menit di atas panggung pentas.

Peserta bebas tampil dengan tema apapun, dan memakai kostum apapun sesuai tema yang dibawakan guna menambah daya tarik saat tampil.

Salah satunya Abdussalam, guru honorer SDN SN Pasar Lama 1 Banjarmasin itu tampil dengan 2 karakter, sebelah badan kanannya menggunakan kostum perempuan dan dirias seperti wanita, sebelah badan kirinya menjadi sosok laki-laki dengan kostum dan dirias sesuai karakter.

Jika memerankan tokoh seorang perempuan, dia pun menghadapkan bagian badannya sebelah kanan sambil berbicara layaknya perempuan, dan saat memerankan tokoh laki-laki, dia menampilkan badan sebelah kirinya sambil berbicara layaknya seorang laki-laki.

"Untuk persiapan mengikuti lomba tiga sampai lima hari, saya senang bisa mengikuti lomba Bapandung ini, karena dengan mengikuti lomba ini juga ikut melestarikan seni budaya khas Kalsel," tuturnya.

Setelah seluruh peserta tampil, dewan juri yang terdiri atas Abdussukur, Abdul Rasyid dan Yadi Muryadi beremuk untuk menentukan siapa yang berhak dinobatkan menjadi juara.

Pilihan juri pun jatuh kepada Guru Seni Budaya di SMA Banua Kalsel, Bayu.

Bayu menuturkan, meskipun berhasil menjadi juara, dirinya masih dalam proses belajar dan berjuang untuk melestarikan seni Bapandung.

"Perjuangan yang sesungguhnya adalah saya bisa terus memainkan seni Bapandung ini dan juga ikut melestarikan bahkan bisa mengembangkannya," imbuhnya.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X