Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Tabalong, H Sabilarrusdi memiliki cerita sendiri dalam perjalannya melakukan dakwah di kabupaten paling utara di Kalsel itu.
Oleh: Ibnu Dwi Wahyudi, Tabalong
Ketua MUI Kabupaten Tabalong tinggal di Jalan Jaksa Agung Soeprapto, Kelurahan Tanjung, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Tabalong. Selasa (6/5/19) kemarin, wartawan menyambanginya untuk mendengarkan cerita dakwahnya.
Rumahnya sederhana, terbuat dari kayu bercat coklat. Posisinya ada di gang sempit berukuran satu meter. Jika dua motor bermaksud melewati gang, yang satu harus mengalah.
Dia memperkenankan wartawan duduk di kursi kayunya di ruang tamunya yang dihiasi banyak buku. DI sudut kursi terdapat susunan buku-buku agama berbagai judul. Suasana rumahnya tenang. H Sabilarrusdi mulai bercerita perjalanan dakwahnya.
Awal dakwah sebagai penceramah tahun 1983 lalu dia diangkat menjadi pegawai negeri sipil (PNS) di Departemen Agama (Depag) Kabupaten Tabalong ( saat ini Kementerian Agama) sebagai penyuluh agama Islam.
Sebagaimana penyuluh umumnya, dia sering diminta masyarakat untuk berceramah. Ada satu tugas yang membuatnya terkesan, di bulan Ramadan selalu mengisi ceramah di suatu daerah yang jumlah muslim dan non muslimnya seimbang.
“Di sana cukup berat, menjaga kondisi sehingga mereka tidak tersinggung,” kata H Sabilarrusdi. Dia mengatakan materi yang disampaikannya adalah persatuan dan kesatuan secara umum.
Ia menjelaskan, persoalan persatuan ada tiga macamnya. Pertama persatuan antar agama, kedua persatuan antar tanah air, dan ketiga persatuan antar sesama manusia ciptaan tuhan.
Untuk kalangan umat Islam sendiri penekanan agar mereka tekun beribadah menjadi bahasan utamanya. Namun, ketika di tengah masyarakat, harus bisa membawa diri.
“Saya dulu muda-mudanya masih sangat bersemangat, tapi untung saja ada penceramah yang lebih senior memberikan bimbingan, dia jadi penengah,” ujar pria yang lahir tanggal 24 Desember 1956 itu.
Perjalanan karir H Sabilarrusdi pun terus melejit. Pernah beberapa tahun dia diangkat menjadi kepala seksi penyelenggara haji di Depag. Tiga tahun berselang, dia naik daun menjadi kepala sub bagian tata usaha, setingkat sekretaris daerah di pemerintah kabupaten.
Tepatnya tahun 2008 dia pun menjadi Kepala Depag Kabupaten Tabalong hingga tahun 2011. Perjalanan dakwahnya pun tetap melakukan hal yang sama. Yakni tetap mengimbau persatuan.
Terlebih, ketika tahun 2019 ini dengan dilantiknya dirinya menjadi Ketua MUI Kabupaten Tabalong Februari lalu. “Saya sering diminta ceramah tetang persatuan umat. Kalau akhir-akhir ini sering diajak Polres Tabalong,” ujarnya.
Apalagi saat-saat pemilihan umum (Pemilu) kepala daerah serta Pemilu presiden dan wakil presiden lalu. Setidaknya tiga hari berturut-turut selalu ada yang memintanya berceramah.
