78 Ribu Menganggur di Kalsel, Ini Datanya

- Kamis, 9 Mei 2019 | 09:41 WIB

BANJARMASIN - Mencari pekerjaan di banua, nampaknya masih sulit bagi sebagian orang. Berdasarkan data terakhir Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel pada Februari 2019, di Bumi Lambung Mangkurat ternyata masih ada 78,73 ribu pengangguran.

Kepala BPS Kalsel Diah Utami mengatakan, pengangguran yang mereka catat merupakan masyarakat yang masuk dalam angkatan kerja berusia di atas 15 tahun. "Penduduk angkatan kerja di Kalsel sendiri saat ini ada sekitar 2,25 juta, 3,5 persennya masih menganggur," katanya.

Jika dibandingkan dengan Februari 2018, jumlah pengangguran di Kalsel mengalami penurunan sekitar 5,75 ribu orang. "Sementara penduduk yang bekerja mengalami penambahan sekitar 63,54 ribu orang dibandingkan 2018 lalu, karena jumlah angkatan kerja juga bertambah," bebernya.

Lapangan pekerjaan di sektor pertanian masih menjadi sumber utama mata pencaharian penduduk Kalsel. Pada Februari 2019, penyerapan tenaga kerja di sektor ini mencapai 31,89 persen dari jumlah seluruh penduduk yang bekerja.

"Dominannya sektor pertanian masih belum bisa digeser oleh sektor lainnya. Meski penyerapan tenaga kerjanya sedikit mengalami penurunan bila dibandingkan Februari 2018. Yaitu sekitar 3,30 poin," jelasnya.

Sektor lain yang banyak menyerap tenaga kerja di Banua ialah perindustrian. Diah Utami menyebut, penyerapan tenaga kerja di sektor industri mengalami peningkatan tertinggi pada Februari 2019, yaitu sebesar 1,85 poin dibandingkan dengan kondisi 2018.

"Peningkatan juga terjadi di sektor penyedia akomodasi dan makan minum (1,10 poin), sektor konstruksi (0,75 poin), sektor perdagangan (0,69 poin) dan sektor pertambangan (0,50 poin)," ujarnya.

Dia mengungkapkan, jika di lihat dari status pendidikan. Hampir setengah atau sekitar 43,67 persen penduduk bekerja di Kalimantan Selatan hanya berijazah SD atau tidak punya ijazah. Sedangkan, 17,12 persen lainnya tamat SMP sederajat, dan 11,40 persen pekerja berpendidikan diploma dan universitas.

"Sementara tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada jenjang SMA sederajat jadi yang terbanyak, yaitu sebesar 5,66 persen. TPT terendah terdapat pada jenjang pendidikan SMP sederajat ke bawah sebesar 2,45 persen," ungkapnya.

Secara terpisah, SPengamat Sosial dan Kebijakan Publik dari Universitas Lambung Mangkurat, Nurul Azkar menjelaskan, dilihat dari jumlah tenaga kerja di masing-masing sektor, masyarakat Kalsel masih belum keluar dari sektor pertanian.

"Itu dikarenakan sektor pertanian tak memerlukan skill dan pendidikan tinggi. Maka dari itu, masih banyak yang bekerja di sektor itu," jelasnya.

Menurutnya, banyak masyarakat yang memilih di sektor yang tak memerlukan skill dikarenakan pendidikan mereka rendah.

"Kalau memang ada yang di sektor konstruksi, banyak yang jadi buruh atau kuli. Begitu juga di sektor perdagangan, paling masyarakat kita banyak jadi pedagang kecil," ujarnya.

Padahal, dia menyampaikan pekerjaan di sektor lain yang membutuhkan skill lebih banyak menyumbang pertumbuhan perekonomian. Salah satunya sektor pertambangan.

"Sektor pertambangan merupakan sumber PDRB tertinggi di Kalsel. Tapi, nyatanya jumlah tenaga kerja kita sangat sedikit bekerja di sana," pungkasnya. (ris/ay/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X