Tak Mematok Tarif, Sampaikan Dakwah Melalui Cerita

- Jumat, 10 Mei 2019 | 16:06 WIB

Duka menyeruak ketika Hamdani bin Akbar tutup usia di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) H Damanhuri Barabai, Rabu (8/5) malam. Jauh sebelum menjadi penceramah yang terkenal dengan kisah0kisahnya, Hamdani dikenal gemar menghibur masyarakat melalui kesenian Wayang Orang. Dia adalah seorang dai yang mengerti cara menarik perhatian Jemaah melalui medium cerita.

---

Warga Desa Bakapas, Zainal, duduk santai di teras rumah Hamdani. Di Desa Ayuang, RT 3 RW 2, Barabai. Rabu (8/5) malam,. Rumah kerabatnya ini dijejali oleh para pelayat yang datang silih berganti. Sembari mendoakan kepergian Hamdani.

Sambil mengepulkan asap kretek. Zainal, menuturkan, dahulu dia kerap menyaksikan pementasan yang digelar oleh Hamdani dan kawan-kawan di Desa Bakapas tempat orang tua Hamdani bermukim. Hamdani, di waktu muda, bergabung di sebuah grup kesenian Wayang Orang di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST).

“Dalam pementasan, dia selalu ditunjuk jadi raja. Karena karakternya yang tegas, juga berwibawa. Pentasnya ke mana-mana. Termasuk di lapangan Barabai,” ucap Zainal.

Hal senada juga diungkapkan oleh Halisah, istri Hamdani. Perempuan dua anak itu, masih mengingat dengan jelas kenangan bersama almarhum suaminya. Bahkan, dia mengaku sering mengikuti ke mana pun sang suami melakukan pementasan.

“Tapi semenjak anak pertama lahir, almarhum sudah berhenti ikut pentas wayang orang. Selain kawan-kawannya sudah banyak yang wafat dan pergi merantau, waktu itu kesenian wayang orang sudah mulai sepi peminat,” tuturnya.

Lantas, kapan Hamdani mulai tampil sebagai penceramah yang terkenal dengan kisah-kisahnya? Halisah menuturkan, almarhun suaminya, memulai karir sejak anak pertamanya yang lahir, sudah mulai bisa duduk. Itu pun hanya sebagai sampingan. Karena almarhum, sebelumnya punya usaha jual beli ayam.

Sosok Hamdani bin Akbar, dikenal luas oleh masyarakat Banua, terkait ceramah agama yang diselipkan melalui kisah-kisah yang dituturkannya dengan lucu. Ya, Hamdani mampu membuat penonton tergelak tawa. Kisah yang dia tuturkan, kerap dibumbui dengan kebiasaan-kebiasaan warga sekitar, namun tetap menyelipkan nasehat serta dakwah.

Salah satu cerita populer yang pernah dibawakannya, yakni tentang legenda Nisan Berlumur Darah yang berasal dari Kabupaten Banjar. Dengan tokoh utama seorang pemuda miskin yakni Mashor, yang dengan berani memadu asmara dengan Hj Fatimah, seorang anak saudagar kaya.

“Mungkin karena membawakan cerita itu, almarhum dijuluki Masykur, pelesetan nama Mashor,” timpal Zainal.
Karir Hamdani kian meroket, ketika ada warga yang merekam penampilannya, kemudian menyebarkannya. Tak ayal, banyak warga yang tertarik untuk mengundangnya mengisi berbagai acara. Mulai dari acara pernikahan, warung amal, hingga peringatan hari besar.

Hal tersebut dibenarkan oleh anak pertama Hamdani, Rusdi. Dia menjelaskan, saking padatnya jadwal, warga yang mengundang harus antre atau melakukan booking terlebih dahulu. Ada pun untuk biaya, setahu Rusdi, ayahnya tak pernah mematok tarif. Bahkan, hingga wafat, jadwal undangan yang bakal dihadiri Hamdani ke beberapa daerah, masih terisi dan tertulis.

“Pesan beliau, kalau ada yang minta bantuan, tolong dibantu,” ungkap Rusdi. Dia juga masih ingat, waktu kecil, dia kerap dinaikkan ke pundak sang ayah. Ketika ketakutan saat ingin menyeberangi sungai. Tak lupa, dia juga menyampaikan maaf kepada warga yang telah mengundang ayahnya, namun tak dapat hadir untuk mengisi acara.

Kabar wafatnya Hamdani, menambah deretan nama tokoh-tokoh yang berjasa mengharumkan nama Kabupaten HST. Hal itu diungkapkan oleh salah seorang seniman tradisional asal Kabupaten HST, Lupi Anderiani. Dia mengatakan, Hamdani, merupakan salah satu seniman yang aktif mengembangkan budaya ‘Bakisah’ atau bercerita.

“Nama beliau, patut diabadikan atau dicatat sebagai salah satu seniman yang lernah dimiliki Kabupaten HST. Semoga ke depan, akan muncul generasi penerus yang melanjutkan kiprah beliau,” tuntasnya.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X