BANJARBARU - Awal Ramadan lalu. Kepolisian membubarkan aksi balapan liar di Banjarbaru. Dari penindakan ini, beberapa remaja di amankan beserta kendaraannya.
Mirisnya dari beberapa yang terjaring aksi balap liar oleh kepolisian. Beberapa di antaranya masih berstatus pelajar sekolah yang ada di Banjarbaru
Hal ini pun sangat disayangkan oleh Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarbaru, M Aswan. Diungkapkannya, seharusnya masa liburan Ramadan bisa dimanfaatkan pelajar untuk berbuat hal positif ketimbang melakukan balapan liar.
"Kita sudah mendengar ada beberapa pelajar. Tentu kami berharap agar aktivitas balapan liar ini apalagi yang melibatkan pelajar tidak terulang lagi," pandangnya.
Aswan sangat sepakat agar balapan liar harus dilarang dan dicegah. Sebab ia berpandangan balapan liar sangat meresahkan dan dapat membahayakan pengguna jalan maupun pembalap itu sendiri.
Disdik pun tegas Aswan sudah menyosialisasikan kepada sekolah-sekolah untuk meminta pelajarnya tak terlibat balapan liar ketika bulan Ramadan. "Melalui grup-grup, kita sudah sosialisasikan kepada sekolah untuk mengingatkan anak didiknya untuk tidak terlibat balapan liar," sebutnya.
Memang kata Aswan bahwasanya kegiatan balap liar merupakan aktivitas di luar sekolah. Yang mana secara umumnya merupakan tanggung jawab orang tua di rumah.
Akan tetapi ia tetap sangat mengimbau agar remaja khususnya pelajar di Banjarbaru untuk memilih aktivitas positif lainnya daripada keluyuran hingga berbalapan larut malam.
"Melalui sekolah kita juga minta sampaikan kepada tiap-tiap orang tua atau wali siswa agar mengawasi anaknya terkait balapan liar ini. Karena salah satu yang bisa mencegah juga dari keluarganya selama di luar masa sekolah," pesannya. (rvn/al/ema)