BANJARMASIN – Kapan pembangunan RSUD Sultan Suriansyah rampung? Pertanyaan yang la yak dilempar. Mengingat, rumah sakit itu digadang-gadang bakal resmi dioperasikan bertepatan pada momentum Hari Jadi Kota Banjarmasin, 24 September mendatang.
Hingga pada pekan kedua Mei ini, pelaksanaan lelang masih tahap evaluasi penawaran. Artinya, belum ada kontraktor yang akan mengerjakan proyek dengan pagu sebesar Rp75 miliar lebih itu.
Kabag Pelayanan Pengadaan Pemko Banjarmasin, Zuraida, sudah ada empat perusahaan yang menjadi penawar proyek pembangunan rumah sakit milik pemko itu. Namun sedang dikaji oleh masing-masing instansi yang punya hajat.
Menurutnya, lambatnya Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) bukan di instansi, tetapi adanya perubahan mekanisme pengusulan.
“Kalau dulu cukup menyerahkan data ke kami dan diproses oleh pokja mulai pengimputan semua dilakukan pokja dan tayang di website LPSE,” ujarnya.
Pada 2019 ini, setelah masuk, data diproses oleh Pokja yang semunya dilakukan PPK yang ada di SKPD masing-masing.
“Layanan Pengadaan Secara Elektronik adalah penyelenggara sistem elektronik pengadaan barang dan jasa Pemko Banjarmasin saja. Sehingga sifatnya hanya menunggu saja semua yang bekerja di pokja dan PPK di masing-masing SKPD,” terang Zuraida.
LPSE sendiri mengoperasikan sistem e-procurement bernama SPSE (Sistem Pengadaan Secara Elektronik) yang dikembangkan oleh LKPP.
“Kalau terlambat, dan ada kesalahan data, semua itu bukan di LPSE. Tetapi ada di tangan SKPD masing-masing pemilik proyek. Karena kami sudah sosialisasi, dan kami juga siap bantu apabila SKPD kesulitan dalam proses,” pungkasnya. (mr-154/at/ema)