BANJARMASIN – Kabar pembangunan JPO (Jembatan Penyeberangan Orang) di kota ini seakan lenyap. Padahal, katanya mau dibangung empat buah pada 2019 ini.
Lelang pembangunan sendiri sudah ditutup awal tahun tadi. Bahkan kala itu sudah ada sepulun investor yang menyatakan diri berminat menggarapnya.
Ada apa? Asisten 2 Bidang Ekonomi dan Pembangunan Banjarmasin, Doyo Pudjadi coba menjawab. Menurutnya JPO tetap akan dibangun. Hanya saja saat ini rancangan konstruksinya sedang di-setting ulang.
Selain itu, pembangunan JPO dengan model lelang investasi, menurut Doyo juga menjadi kendala keterlambatan pekerjaan. Berbeda dengan lelang yang menggunakan duit APBD. Tinggal dilelangkan, siapa pemenangnya dan langsung dikerjakan.
“Kalau dengan dana sendiri kan enak. Model lelang investasi harus sesuai terperinci kerjasamanya,” terang Doyo.
Dari empat JPO yang direncanakan, Doyo optimis dua buah akan terbangun tahun ini. Untuk titiknya, didahulukan di Jalan Ahmad Yani, depan Kampus UIN dan Duta Mall. “Prioritasnya dua dulu. Ini yang mendesak,” paparnya.
Doyo menyebut, membangun JPO membutuhkan konstruksi yang benar-benar bagus. Nah, saat ini tambahnya sedang dilakukan pembahasan mengenai konstruksi tersebut. “Desain fisik ini yang disusun dan disampaikan kembali kepada calon investor,” terangnya.
Pembangunan JPO ini dinilai mendesak, khususnya yang berada di Jalan Ahmad Yani. Selain jalur cepat dan padat. Dikawasan ini juga terdapat tempat ibadah, kampus, hingga mall.
Keterbatasan APBD, pemko menggandeng pihak ketiga yakni pengusaha periklanan untuk membangun JPO. Timbal baliknya, pengusaha tersebut mendapatkan pemasukan dari space iklan di JPO tersebut. JPO ini pun digadang sebagai pengganti baliho bando yang saat ini izinnya sudah kedaluarsa. (mof/at/ema)
