BANJARMASIN - Belum sampai sepekan dipasang, palang portal di Jembatan Alalak II kembali ditabrak angkutan. “Kami tak habis pikir. Ada saja angkutan yang mengindahkan aturan,” keluh Manajar Proyek Jembatan Sungai Alalak, Sijadul Jamal kemarin.
Dipasangnya kembali portal ini padahal untuk mengantisifasi rusak dan ambruknya jembatan Alalak II. Jembatan ini menjadi satu-satunya jalan alternatif yang dekat. Rekayasa jalan sudah diatur. Bagi angkutan berat dan tinggi dialihkan melalui Jalan Gubernur Syarkawi.
“Tak kami ganti. Ini sebagai bahan acuan kami untuk rapat evaluasi nanti,” tukasnya.
Palang portal sendiri sempat dilepas. Karena kerap ditabrak angkutan. Palang portal ini sudah yang keduakalinya di pasang. Pemasangan kedua ini sempat membuat jalan alternatif mengalami kemacetan.
Pasalnya, palang portal dipasang dengan tiga tiang. Salah satunya berada di bagian tengah. “Padahal sudah kami pasang yang kokoh. Tetap saja ada yang menabrak,” imbuhnya.
Dia menegaskan, palang portal tetap dipasang hingga selesainya Jembatan Sungai Alalak nanti. “Tetap kami pasang. Hanya dibenarkan saja yang sempat bengkok,” sebutnya.
Disinggung apakah karena tak ada yang menjaga, sehingga angkutan tinggi dan besar kerap melintas. Jamal tak berkomentar. “Biar ini menjadi evaluasi kami,” tandasnya.
Salah satu pengguna jalan alternatif ini. Akmal mengaku tak sekali melihat angkutan seenaknya melintas. Padahal palang portal sudah terpasang. “Petugas kerap tak ada. Sopir pun seperti semaunya,” terang Akmal kemarin.
Menurutnya, andaikan petugas berjaga, tak mungkin truk bermuatan besar dan tinggi melintas. Dia bercerita, palang portal sebelumnya, sempat dipaksakan oleh sebuah truk tangki. Karena tak bisa, tangki pun mundur. “Selama tak ada petugas. Sopir pasti akan coba-coba,” ucapnya. (mof/ema)
