Ratusan Ustaz Dikirim ke Desa Terpencil sampai Perkotaan

- Rabu, 15 Mei 2019 | 15:41 WIB

Tinggal sedikit pesantren yang memiliki misi untuk mencetak para dai lintas daerah. Salah satunya mungkin adalah Ponpes Tarbiyatul Furqan.

Oleh: Salahudin, Kandangan

PONDOK PESANTREN (Ponpes) Tarbiyatul Furqan terletak di Jalan Kapten Piere Tendean, Keluruhan Jambu Hilir, Kecamatan Kandangan, Kabupaten HSS. Selasa (14/5) kemarin, wartawan Radar Banjarmasin menyambanginya.

Lokasi persinya berada di kawasan belakang Puskesmas atau Kantor Kelurahan Jambu Hilir. Setelah masuk mengikuti jalan, sekitar 100 meter akan menemukan Ponpes Tarbiyatul Furqan.

Dari kantor pemerintahan Pemkab HSS, Ponpes Tarbiyatul Furqan lokasinya tidak terlalu jauh. Dapat ditempuh dengan sepeda motor atau mobil. Jaraknya sekitar 5 sampai 10 menit.

Saat menyambangi Ponpes Tarbiyatul Furqan langsung diterima pengasuh KH Saiful Islamy. Kebetulan beliau tidak sibuk mengajar, karena selama Ramadan proses pembelajaran sementara diliburkan.

Sudah sekitar 20 tahun KH Saiful Islamy mendirikan Ponpes Tarbiyatul Furqan yang berdiri sejak tahun 1999. Sejak tahun 2000 lalu mulai beroperasi, Ponpes ini memiliki cara tersendiri untuk mengembangkan ilmu agama para santri yang dimiliki setelah beberapa tahun belajar.

Usai belajar berbagai ilmu agama dan keterampilan minimal enam tahun. Supaya dapat mandiri, para santri akan dikirim atau diterjunkan ke sejumlah perdesaan terpencil sampai perkotaan atau daerah yang memerlukan.

“19 tahun berjalan, sudah ada ratusan santri pernah dikirim ke berbagai daerah,” ujar abah guru kelahiran 10 Januari tahun 1965 ini.

Para santri yang diasuh KH Saiful Islamy kebanyakan dari kalangan orang tidak mampu. Mereka dididik dan kemudian dikirim ke sejumlah daerah di Kalsel dan luar Kalsel. 

Para santri nantinya dapat mengamalkan berbagai ilmu yang didapatkan di Ponpes, sehingga mendewasakan mental dan membekali mereka pengalaman.

Salah satu pernah dikirim ke berbagai daerah di Kalsel adalah ustaz Muhammad Akromul Qolbi (36). Lulus sekitar tahun 2004 lalu, dia kemudian membantu mengajar sekaligus kuliah di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Darul Ulum, Kandangan.

Selanjutnya tahun 2007, ustaz Qolbi mengajarkan berbagai ilmu didapatkannya di salah satu cabang PonpesTarbiyatul Furqan di Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Alalak, Batola.

Disana ustaz Qolbi diberikan kepercayaan menjadi kepala sekolah (kepsek) atau pengasuh untuk mengembangkan cabang PonpesTarbiyatul Furqan.

Tidak lama menjadi pengasuh disana. Ustaz memiliki darah orang Nagara, Kecamatan Daha ini kemudian diminta mengajar di salah TK Alquran di Sampit, Kalteng. Selanjutnya menjadi Dai Pembangunan desa terpencil dibawah naungan Kemenag di wilayah Kaltim tahun 2010. Sekitar tujuh tahun sampai 2017 ustaz Qolbi mengajar berbagai ilmu agama di wilayah perdesaan terpencil di Kaltim.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB

Januari hingga Maret, 7 Kebakaran di Balangan

Selasa, 26 Maret 2024 | 15:35 WIB
X