Tuduhan Politik Uang: Syaifullah Enggan Laporkan Balik Nasrullah

- Kamis, 16 Mei 2019 | 09:24 WIB

BANJARMASIN - Ketua DPW PPP Kalsel Aditya Mufti Ariffin tampaknya tak terlalu menanggapi konflik internal di tubuh PPP Kalsel.

Hal ini karena baik Syaifullah Tamliha maupun Nasrullah adalah kader PPP yang memiliki jabatan struktural di DPP. Nasrullah AR adalah Wakil Bendahara Umum begitu pula Syaifullah Tamliha yang menjabat pengurus di DPP PPP.

"Persoalan keduanya akan kita serahkan ke pusat," kata Ketua DPW Aditya Mufti Ariffin, kemarin (15/5) siang. Dia juga menghindari menjelaskan kenapa keduanya bisa bermusuhan. Ovie--demikian disapa-- mengaku mengetahui hal ini dari pemberitaan di media massa.

Nasrullah dan Syaifullah Tamliha sama-sama kader PPP Kalsel. Keduanya bertarung dalam pemilihan Anggota DPR RI dari Dapil Kalsel 1 yang meliputi wilayah Hulu Sungai, Kabupaten Banjar dan Batola. Syaifullah yang masih aktif sebagai Anggota Komisi I DPR RI terpilih kembali dan Nasrullah gagal.

Belakangan, Nasrullah melaporkan koleganya itu melakukan politik uang. Dia melaporkan hal itu ke Bawaslu."Keduanya enggak ada ngomong, saya malah tahu Nasrullah lapor ke Bawaslu dari media," ucapnya

Namun Ovie berharap, meski masalah tersebut sudah sampai ke Bawaslu, tidak sampai memecah belah internal partai. Karena keduanya merupakan kader-kader terbaik PPP. Dia berharap campur tangan pusat dapat mendamaikan keduanya. "Mudahan DPP yang bisa melakukan rekonsiliasi keduanya," harapnya.

Sementara Nasrullah yang ditemui usai Multaqo Ulama Kalsel di Hotel Rattan Inn Banjarmasin nampaknya sudah mendengar kabar laporannya dihentikan. Dia sendiri mengaku masih bisa menempuh jalur lain meski memang diminta untuk menahan diri.

"Sekjen PPP menghubungi dan menasehati di tengah kondisi partai seperti ini, diminta agar menahan diri. Walaupun jika mengikuti hati maunya lanjut," ujarnya yang mengatakan akan pikir-pikir dulu.

Sementara itu, kepada Radar Banjarmasin, Syaifullah Tamliha juga mengatakan sudah memaafkan Nasrullah dan belum punya niat untuk mengadukan balik.

"Saya tidak mau membuang energi untuk urusan yang tidak produktif. Saya sibuk mencari kekurangan diri saya sehingga tidak sempat menghitung kekurangan orang lain," ucapnya.

Pria kelahiran Lampihong ini mengatakan dirinya sebenarnya tidak pernah berkonflik dengan Nasrullah. "Yang terjadi adalah dia melaporkan saya ke Bawaslu dan menuduh saya melakukan tindak pidana pemilu politik uang," jelasnya.

Syaifullah mengatakan dia sempat kaget ketika mengetahui kabar dari Bawaslu bahwa pelapor adalah Nasrullah AR.

"Dia kader saya di PMII dan saya lah yang merekrut dia menjadi anggota DPRD Kalsel 2009, walaupun dia bukan pengurus DPC maupun DPW. Saya benar-benar tidak menduga dia tega melaporkan saya," ucap Syaifullah.

Syaifullah sendiri boleh bernapas lega karena belakangan Bawaslu Kalsel akhirnya menghentikan laporan Nasrullah karena minimnya bukti-bukti.

"Kesimpulannya, tidak terpenuhi unsur-unsur Pasal 52 Ayat 2 tentang dugaan politik uang atau materi lainnya yang dilakukan terlapor," ucap Koordinator Divisi Penindakan Pelanggaran Bawaslu Provinsi Kalsel, Azhar Ridhanie.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB
X