BANJARMASIN - Penjaga Taman Kamboja dibikin geram. Ada orang tak dikenal yang menarik pungutan kepada pedagang kaki lima (PKL) agar bisa melapak di kawasan terlarang. Tepatnya, dekat air mancur.
Salah satu PKL bernama Salasiah. Ia mengaku ada yang memintainya pungutan. Nomnalnya bervariasi, mulai dari Rp5.000 sampai Rp15.000 per lapak. Dirinya tak mengenali orang yang menarik uang tersebut.
"Tadi malam kami dipungut, dan tidak diketahui pungutan apa itu. Ciri-ciri orangnya berbadan gempal," akunya.
Itulah yang bikin pengelola taman geram. Karena, dari 10 penjaga resmi Taman Kamboja, tak satu pun mengutip duit dari PKL di sana. Apalagi area dekat air mancur memang di larang untuk berjualan.
"Jadi sudah bisa dipastikan. Ini ada orang yang tak dikenal, berani melakukan pemungutan liar," ucap Rahmadi, salah satu penjaga.
Dari informasi yang ia dapat, aksi pungutan liar itu dilakukan setelah azan Magrib. Karena para petugas penjaga taman sedang menikmati hidangan berbuka puasa.
"Kami sedang menyelidiki siapa yang melakukan ini. Yang jelas, kami tidak ada melakukan itu. Takutnya kami yang kena tuduh yang melakukan pungutan. Ini benar-benar membuat resah, baik para pedagang maupun kami sebagai penjaga taman," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Banjarmasin, Muhyar tak tahu soal adanya pungutan tersebut. "Sudah mendapat laporan petugas penjaga Taman Kamboja, bahwa beberapa hari terakhir sempat terjadi pungutan liar. Sekarang masih dalam penyelidikan," katanya.
Muhyar berjanji akan menindak tegas siapa saja yang terlibat dalam pungutan liar itu. "Kalau dari petugas kami, tidak ada yang melakukan pungutan. Kalau ada dari petugas kami yang terlibat, maka akan kami berhentikan langsung detik itu juga," pungkasnya. (mr-154/at/ema)
