Modal Dengkul, Suara Mantul

- Sabtu, 18 Mei 2019 | 09:44 WIB

Tak banyak orang seberuntung para caleg ini. Dengan modal minim mereka mampu mendulang suara banyak dalam pemilu lalu. Demokrasi masih punya harapan.

---

Ketua PDIP Kotabaru Zulkipli AR terkejut. Matanya nanar menatap data di layar komputer. Caleg PDIP asal Kotabaru, Burhanuddin mendapat suara siginifikan. Padahal kadernya itu bukan orang kaya. Dia biasa-biasa saja.

Burhanuddin adalah mantan pegawai PLN. Dia dulu bekerja jadi tukang catat meteran listrik di rumah-rumah pelanggan. Sudah aktif jadi staf di Kantor PDIP sejak puluhan tahun lalu.

Gaji sebagai staf tentu pas-pasan. Mencukupi kebutuhan hidupnya, Burhanuddin kadang ngojek. "Bisa menang dia ini. Suaranya tinggi sekali," kata Zulkipli belum lama tadi kepada Radar Banjarmasin.

Hingga akhirnya pleno di provinsi, Burhanuddin yang maju sebagai Caleg DPRD Kalsel meraih suara sekitar 13 ribu. Dia berhasil duduk di parlemen, di bawah pesaingnya satu partai M Syarifuddin asal Tanah Bumbu.

Bagaimana bisa tukang ojek itu lolos? Sebelumnya Burhanuddin sudah dua kali dipasang PDIP sebagai Caleg DPRD Kotabaru. Tapi gagal. Pun begitu, di Kotabaru warga banyak kenal dia.

"Kalau di Kotabaru banyak kenal. Banyak mengaku tahu dia tukang ojek. Banyak juga mengaku sering ketemu di masjid," kata petugas partai PDIP, Kipli.

Lolosnya Burhan menimbulkan tanda tanya besar. Bagaimana bisa? Tidak pernah kampanye akbar. Uang pun tidak punya. "Dari laporan partai, pengeluaran dia cuma Rp700 ribu," kata Kipli. Jumlah itu tentu tak ada artinya dalam pemilu di Indonesia. Bisa dikatakan hanya modal dengkul.

Benarkah angka itu? Kipli bersumpah. Kalau pun di luar itu kata dia Burhan ada keluar uang lagi, tidak akan lebih dari sejuta. "Saya tahu persis. Nyeberang naik fery, teman-temannya yang bayarkan. Kartu nama, baliho dibikinkan, gak ada uang dia."

Banyak yang kaget. Tidak percaya. Tukang ojek yang rajin tahajud itu bisa meraup sekitar 13 ribu suara. Suara Burhan di Tanah Bumbu bahkan ribuan. Hampir setengah dari total perolehan suara. "Bisa dibilang gak kampanye di sana," aku Kipli yang sering mendampingi Burhan.

Lantas mengapa bisa menang? Sangat tidak masuk akal. Hanya modal jutaan tapi lolos. Usut-usut punya usut, PDIP Kotabaru bersepakat. Burhan diuntungkan dengan nomor urutnya: kosong satu.

Caleg DPRD Kalsel Dapil Kotabaru dan Tanbu terkuat ada Syarifuddin, tapi nomor urut tiga. Sementara itu di Kotabaru dan Tanah Bumbu, hampir semua Caleg mengampanyekan nomor satu. Termasuk Sulaiman Umar.

Burhanuddin dinilai kena imbas kampanye militan kosong satu. "Sudah garis tangannya. Tidak ada yang tidak mungkin. Sama kayak Caleg di Sulawesi yang jual galon itu," kata Kipli.

---

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB
X