BANJARMASIN – Pelatih atlet pencak silat Wasaka Kalsel, Muhrani mengaku tak mau terlalu memporsir anak-anak didiknya dalam berlatih di bulan Ramadan ini.
Pasalnya, para pesilat Wasaka sedang menjalankan ibadah puasa. Otomatis, stamina mereka juga terbatas alias tidak sekuat di luar bulan Ramadan. Namun demikian, program latihan harus tetap dijalankan.
Untuk itu, Muhrani memiliki strategi khusus dalam melatih anak-anak didiknya selama bulan Ramadan ini. “Untuk latihan fisik dan teknik tetap dijalankan sebagaimana biasa. Tapi, khusus bulan Ramadan, latihan tanpa simulasi tanding,” ujar Muhrani.
Muhrani memiliki alasan khusus menghilangkan porsi simulasi tanding ini di program latihan yang diberikannya. Padahal, simulasi tanding ini merupakan menu wajib setiap latihan.
“Saya khawatir anak-anak cedera. Dalam kondisi sedang berpuasa, mereka rentan kelelahan dan kena cedera. Sementara, latihan simulasi tanding menguras banyak energi. Kalau dipaksakan latihan simulasi tanding, bisa bahaya,” sebutnya.
Namun demikian, Muhrani tak menampik dengan menghilangkan simulasi tanding, maka akan sedikit berpengaruh terhadap penampilan para pesilat Wasaka.
“Tapi jangan khawatir, itu semua bisa dimantapkan kembali usai Lebaran nanti. Program simulasi tanding bahkan akan saya genjot, supaya mereka bisa tetap memiliki kemampuan tanding yang bagus,” sebutnya.
Sementara itu, Helidah, salah satu pesilat Wasaka Kalsel menyatakan agak sedikit jenuh latihan tanpa diselingi simulasi tanding. “Latihan agak membosankan, tapi itu sudah instruksi dari pelatih. Maka saya harus menaatinya,” tandasnya.(oza/ema)