Peristiwa Jumat Kelabu yang Mulai Terlupakan

- Kamis, 23 Mei 2019 | 09:43 WIB

Makam Massal Jumat Kelabu 23 Mei 1997 nampaknya mulai dilupakan. Kuburan ratusan mayat tanpa identitas, korban kerusuhan di Banjarmasin 22 tahun silam tersebut kini sepi. Sudah setahun, tak ada peziarah yang datang. 

---

Radar Banjarmasin berziarah ke makam massal Jumat Kelabu 23 Mei 1997, kemarin. Makam yang terletak di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Gang PDI Jalan A Yani Km 22 Landasan Ulin, Banjarbaru, itu terlihat sepi. Di bulan Ramadan biasanya keluarga banyak menziarahi kuburan keluarga, namun tidak di makam yang ini.

Bahkan, menurut penuturan penjaga makam tahun ini belum pernah ada yang datang untuk berziarah. "Terakhir diziarahi pada 23 Mei 2018. Setelah itu sampai sekarang belum ada yang mengunjungi," kata Uji, salah seorang penjaga makam.

Patok dari kayu sebagai tanda makam yang berdiri tepat di sisi makam setinggi 60 sentimeter, bertuliskan "Makam Masal Jumat Kelabu 23 Mei 1997" juga mulai kusam. Mempertegas bahwa kuburan itu benar-benar dilupakan.

Kesan tak terurus juga terlihat jelas. Karena, patok-patok untuk nisan kuburan yang dulunya banyak, sekarang sebagian besar sudah hilang. Hanya tersisa belasan nisan yang masih berdiri di atas kuburan massal berukuran sekitar 26x4 meter tersebut.

Uji mengungkapkan, Makam Massal Jumat Kelabu sekarang memang jarang didatangi oleh peziarah. "Walaupun besok (hari ini) tanggal 23 Mei, mungkin hanya mahasiswa yang datang untuk berziarah," ungkapnya.

Padahal, dulu ketika masih banyak dikunjungi orang. Makam tersebut terlihat terurus dan selalu bersih. Namun saat ini makam itu sudah terbengkalai, karena hanya penjaga TPU yang mengurusnya. "Kami yang mengurusnya, walaupun tidak ada yang membayar," ujarnya.

Sementara itu, Ahmad penjaga makam lainnya menambahkan, kondisi makam sekarang sering tergenang air. Lantaran air pasang dan hujan. “Makanya saya buat parit di sekeliling makam agar air tidak menumpuk dan mengalir, ” tambahnya.

Meski tergenang, penjaga TPU sangat memperhatikan kebersihan makam. Dua pekan sekali, mereka selalu membersihkannya. "Rumputnya cepat tumbuh, karena musim hujan. Jadi harus rutin kami bersihkan," kata Ahmad.

Ditanya, sejak kapan makam tak lagi didatangi peziarah. Dia menuturkan, makam mulai sepi peziarah sejak 10 tahun yang lalu. Sebab, keluarga korban tidak mau mengingat lagi tentang tragedi kerusuhan 22 tahun yang lalu. "Ada beberapa keluarganya bilang, kalau datang ke sini selalu teringat kejadian dulu. Jadi mereka jarang ke sini," pungkasnya. (gmp/ris/ay/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB

Januari hingga Maret, 7 Kebakaran di Balangan

Selasa, 26 Maret 2024 | 15:35 WIB
X