Ingin Dimakamkan di Gunung Sindur, Minta Dikubur Malam Jumat

- Jumat, 24 Mei 2019 | 09:11 WIB

Ustad Arifin Ilham berpulang semalam. Setelah sempat kritis selama satu jam, Ustad Arifin menghembuskan nafas terakhirnya pukul 23.40 waktu Penang, Malaysia. Ustad Arifin telah dirawat selama satu bulan karena kanker getah bening.

--

Kabar itu dibenarkan oleh Kokom, adik Ustad Arifin ketika dihubungi wartawan tadi malam. "Iya, Ustad Arifin sudah gak ada," ujarnya sambil terisak.

Sebelumnya, almarhum dinyatakan kritis dan dirawat di ICU. Putra Ustad Arifin, Muhammad Alvin Faiz, juga membagikan kabar meninggalnya sang ayah di akun Instagramnya. "Mohon doanya, info valid dari Alvin," ungkap Aditya, manajer Alvin, melalui WhatsApp.

Ustad Arifin Ilham sendiri sempat dikabarkan wafat Januari lalu. Namun, pihak keluarga menampik dan menyatakan Ustad Arifin masih sadar. Hanya sulit berkomunikasi. Kondisi fisiknya juga menurun dan semakin kurus.

Jenazah Ustad Arifin diterbangkan ke Indonesia pagi kemarin dari Penang. "Dari bandara, langsung dibawa ke Sentul," jelas Kokom lebih lanjut. Rencananya, jenazah pendiri Majelis Taklim Adz-Dzikra itu akan dimakamkan di Kecamatan Gunung Sindur, Bogor.

Ustaz Arifin Ilham sendiri memang sempat menyampaikan keinginannya dimakamkan di Gunung Sindur itu sudah bisa dianggap memerlukan dunia. Hal itu disampaikannya Arifin sejak tahun 2015. Penanggung Jawab Tahfizh Alquran Ponpes Az-Zikra Gunung Sindur Abdur Rahman mengatakan Ustad Arifin berwasiat ingin dimakamkan di samping pohon kedondong.

"Kalau soal makam di sini, sejak 2015, Abi (ustaz) memang berwasiat. Dia melihat ini makam saya, saya akan dimakamkan di sini di samping pohon kedondong. Kebetulan pohonnya sampai saat ini masih ada," ucap Abdur Rahman. Dia mengatakan terakhir kali bertemu Ustad Arifin Ilham pada tahun 2018 lalu.

Meski sebenarnya ustaz Arifin Ilham meninggal pada hari Rabu, 22 Mei 2019, Tuhan punya jalan sendiri mengabulkan keinginan sang ustad. Putra ustad Arifin Ilham, Ameer, mengaku dia dan kakaknya sudah mempunyai firasat sang ayah akan berpulang ke Yang Maha Kuasa.

"Secara medis dokter juga sudah bilang besok atau lusa. Secara medis wallahualam," ungkap Ameer di Bandara Halim Perdana Kusuma.

Harusnya sesuai rencana ustaz dimakamkan pada usai salat zuhur. Tapi karena satu dan lain hal, penerbangan delay dan jenazah baru bisa dibawa ke Indonesia sekitar pukul 14.00 waktu Penang, Malaysia dan tiba di Halim Perdana Kusuma sekitar 15.58 WIB.

"Jenazah memang minta dikubur malam Jumat. Delay ini rasanya ada juga bagian dari keinginan ustaz sendiri. Kalau malam Jumat kan sudah masuk hari Jumat," sambung ustaz Yusuf Mansur.

Kebahagiaan lain adalah sang ulama meninggal pada bulan Ramadhan dan berdekatan dengan malam Nujulul Quran. Banyak yang mendoakan ustaz Arifin Ilham adalah mereka yang sedang menjalankan ibadah puasa.

"Yang mendoakan beliau juga adalah orang-orang yang sedang berpuasa, menjalankan ibadah puasa. Se-Indonesia mendoakan ustaz saat puasa," tutur Yusuf Mansur.

Sesampainya di Bandara Halim Perdana Kusuma, peti jenazah Ustad Arifin Ilham sendiri langsung dimasukkan ke dalam ambulance. Ada yang terlihat tegar, tapi ada juga keluarga yang menangis mengantar kepulangan jenazah ustaz Arifin Ilham.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X