Sudah Paham? Ya Sekarang Pergi Sana

- Rabu, 29 Mei 2019 | 11:04 WIB

Puluhan polisi menyebar di pasar Kotabaru, kemarin. Mereka memantau harga-harga yang dijual pedagang. Seperti biasa, percakapan menarik selalu terjadi dengan pedagang.

--- Zalyan Shodiqin Abdi, Kotabaru ---

Datang jelang siang, puluhan polisi langsung menanyai para pedagang. Mereka memeriksa harga-harga pasar. "Ini agak murah bukan karena kami yang bertanya kan ya?" ujar Wakapolres Kotabaru Kompol Arief Prasetya.

Saat itu dia bertanya kepada penjual bawang. Bawang putih kata penjual kisaran Rp35 sampai Rp40 ribu. Beberapa hari sebelumnya, komoditas ini naik harganya mencapai Rp80 ribu.

Polisi menyebar. Ada yang ke penjual daging. Kabag Ops AKP Charles Tampubolon meminta penjual daging tidak mengangkat harga.

"Bisa kan ya harganya tetap segitu sampai lebaran? Kasian masyarakat kalau naik," pintanya.

Penjual yang mengenakan celana pendek itu mengaku ragu. Dia mengatakan, tiga hari jelang lebaran biaya transportasi naik. "Susah, soalnya nanti ongkos angkut sapinya naik. Biasanya empat hari habis lebaran baru normal," akunya.

Sekarang harga daging sapi Rp140 per kilogram. Diperkirakan dekat lebaran nanti meningkat jadi Rp150 hingga Rp160 ribu. Mendengar itu Charles hanya menggeleng lemah.

Nun agak ke tengah pasar, Kasat Reskrim AKP Suria Miftah berbincang seru dengan Tandur. Seorang ibu paruh baya yang sudah berjualan sayur puluhan tahun di Kotabaru. Dia terkenal di pasar. Ngomongnya ceplas-ceplos.

"Berapa sekilo rawitnya Bu," tanya Suria. "Lima puluh ribu," jawab Tandur dengan logat medok. "Lebih murah di sini ya daripada di sana tadi ya," kata Kasat.

Tandur menjelaskan, dia jualan memang agak murah. Tidak terlalu mengejar untung. "Tapi kalau saya jual per ons harganya Rp7 ribu," kata Tandur.

Suria pun tertawa. "Kalau gitu mahal dong. Kok gak lima ribu per ons. Satu kilo kan 10 ons Bu."

Tandur mengaku kalau jual satu ons, lombok yang dikasih bisa sampai dua ons. Mengapa begitu? Para polisi pun bingung.

Melihat Suria dan kawan-kawannya bingung, Tandur lantas mengambil timbangan. Dia taruh beban satu ons. Kemudian memasukkan lombok ke dalam timbangan.

Lombok dan timbangan seimbang. Tapi Tandur terus memasukkan lombok. Kemudian beban lombok akhirnya lebih berat daripada beban satu ons. "Jadi gini, kalau kurang nanti masuk neraka," ujarnya lugu.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Eksistensi Usaha Minimarket Kian Tumbuh

Sabtu, 27 April 2024 | 10:20 WIB

Harga Daging Sapi di Kutai Barat Turun

Sabtu, 27 April 2024 | 10:00 WIB

BI Proyeksikan Rupiah Menguat di Kuartal III

Sabtu, 27 April 2024 | 09:01 WIB

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB
X