Disdik Banjarbaru Minta Kerelaan ASN, Berbagi THR dengan Honorer

- Jumat, 31 Mei 2019 | 10:16 WIB

BANJARBARU - Aparatur Sipil Negara (ASN) termasuk guru yang berstatus PNS dipastikan menerima Tunjangan Hari Raya (THR). Di Kota Banjarbaru, Pemko memastikan jika ASN mendapat THR ini.

Akan tetapi, di tengah keberadaan guru-guru yang berstatus PNS. Ratusan guru nyatanya masih berstatus honorer. Baik yang baru mengabdi ataupun yang sudah lama dan belum lulus tes seleksi CPNS beberapa waktu lalu.

Dari data Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarbaru. Total jumlah guru honorer di Banjarbaru berjumlah 467 guru. Ini meliputi jenjang Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Pertama (SMP).

"390 orang guru honorer terbagi di 67 Sekolah Dasar negeri. Sedangkan sisanya yakni 77 guru di 14 sekolah SMP negeri yang ada di Banjarbaru," konfirmasi Kepala Disdik Banjarbaru, M Aswan.

Lantas bagaimana nasib THR ratusan guru honorer ini? Sama seperti tahun sebelumnya, Aswan menjawab jika Ramadan tahun ini guru honorer dipastikan nihil menerima THR dari pemerintah.

"Sesuai alokasi dana yang ada, memang tidak ada dananya (THR Honorer). Juga sesuai aturan mengeluarkan THR dari pusat hanya untuk ASN," terang Aswan.

Lalu apakah ada solusi bagi para pengajar ini? Aswan mengatakan dari Disdik sendiri tidak mengeluarkan edaran ataupun sejenisnya. Sebab jabarnya bahwa guru honorer merupakan yang direkrut sekolah langsung.

"Tetapi dari yang kita dengar, ada beberapa sekolah yang para guru-guru ASN nya menyisihkan THR nya buat patungan untuk guru honorer. Untuk imbauan atau edaran dari Disdik ke sekolah-sekolah, kita belum ada," paparnya.

Meski begitu, tak jauh berbeda dengan di internal Disdik sendiri. Menurut Aswan nasib honorer yang bekerja di lingkup Disdik Banjarbaru seperti staf, petugas kebersihan ataupun security. Mereka juga tak menerima THR seperti ASN.

"Cuman kita imbau kepada pegawai yang sudah ASN untuk menyisihkan sebagian rezekinya buat rekan-rekan yang honorer. Tapi tidak ada paksaan, hanya sukarela. Jadi dikumpulkan dan dibagikan kepada honorer," ujarnya.

Sementara itu, salah seorang guru honorer di salah satu SMP di Banjarbaru, Ahmadi mengaku sudah terbiasa dengan kondisi tanpa THR ini. "Dua tahun lalu juga tidak dapat," jawabnya.

Memang katanya di tiap-tiap momen lebaran. Ahmadi kerap menerima paket lebaran dan termasuk uang tunai, meskipun nilainya tak sama dengan THR.

"Tapi namanya bukan THR. Insentif lebaran dari sekolah, setahu saya hasil patungan dari guru-guru yang ada. Ya Alhamdulillah tahun ini katanya akan menerima lagi," ujarnya.

Terakhir, guru Pendidikan Matematika ini berharap agar ke depannya nasib guru honorer bisa diperhatikan lebih. "Mungkin bisa dianggarkan oleh dinas atau pemerintah meskipun tidak banyak nilainya. Tetapi ini sangat bermanfaat buat kebutuhan menjelang lebaran," pungkasnya. (rvn/by/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kontribusi BUM Desa di Kalbar Masih Minim

Kamis, 25 April 2024 | 13:30 WIB

Pabrik Rumput Laut di Muara Badak Rampung Desember

Senin, 22 April 2024 | 17:30 WIB
X