Turun 10%, Puncak Mudik Sudah Lewat?

- Senin, 3 Juni 2019 | 09:16 WIB

BANJARBARU - Memasuki H-3 Lebaran, Bandara Syamsudin Noor Minggu (2/6) kemarin mulai menurun. Data Posko Terpadu Lebaran 2019 mencatat, puncak arus mudik sudah terjadi pada H-6 Lebaran Kamis (30/5) tadi. Dengan jumlah kedatangan dan keberangkatan 11.334 orang.

Setelah itu, pada hari berikutnya total penumpang hingga H-4 berada di bawah 11.300. Bahkan, pada Jumat (31/5) tadi sempat terjadi penurunan signifikan. Dari 11.334 orang menjadi 9.793 penumpang. Namun, kenaikan kembali terjadi pada H-4 Lebaran; Sabtu (1/6) dengan 11.263 penumpang.

Sedangkan dilihat dari pergerakan pesawat, penerbangan terbanyak terjadi pada H-7 Lebaran dengan total 90 pesawat datang dan berangkat. Sementara, H-6 sampai H-4 rata-rata di bawah 89 penerbangan.

Melihat data tersebut, Communication dan Legal Section Head PT Angkasa Pura I Bandara Syamsudin Noor, Aditya Putra menduga puncak arus mudik sudah terjadi pada H-6. "Karena untuk sementara jumlah penumpang terbanyak hanya pada hari itu, hari ini (kemarin) juga masih di bawah itu," katanya.

Lanjutnya, jika pada puncak arus mudik tahun ini jumlah penumpang berada di angka 11.334, maka mengalami penurunan sekitar 10 persen dibandingkan 2018. Di mana saa itu penumpang pada puncak arus mudik lebih dari 14 ribu. "Dari awal, trennya memang sudah terlihat cenderung negatif dibandingkan tahun lalu," ucapnya.

Dia mengungkapkan, penurunan tren sudah terlihat sejak awal 2019. Ketika, sejumlah maskapai penerbangan menerapkan bagasi berbayar dan menaikkan harga tiket. "Jadi kemungkinan penurunan tren karena dua faktor itu," ungkapnya.

Hal senada sebelumnya disampaikan, General Manajer (GM) Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Indah Preastuty. Dia menyebut pengguna jasa maskapai penerbangan selama 2019 mengalami penurunan sekitar 25 sampai 30 persen dibandingkan tahun lalu. "Biasanya jumlah penumpang setiap harinya mencapai kisaran 10 ribu orang. Saat ini tercatat hanya tujuh ribu orang saja perharinya," paparnya.

Dia juga menduga, penurunan jumlah penumpang terjadi diakibatkan oleh masih tingginya harga tiket pesawat. "Kami berharap dalam beberapa waktu ke depan harga tiket maskapai penerbangan bisa segera turun. Sehingga dapat menaikkan jumlah penumpang," harapnya.

Sementara itu, Anto, salah seorang calon penumpang saat ditemui Radar Banjarmasin di Bandara Syamsudin Noor kemarin menuturkan, harga tiket yang dia beli untuk jurusan Banjarmasin - Surabaya naik sekitar Rp200 ribu. "Tahun lalu hanya Rp900 ribu, sama berangkat pada H-3 Lebaran ini. Tahun ini saya beli dengan harga Rp1,1 juta. Padahal sudah booking sejak April," tuturnya.

Perantauan yang bekerja di Tapin ini mengaku terpaksa tetap mudik naik pesawat, meski harga tiketnya mahal. Karena waktu libur yang mepet. "Baru libur kemarin (1/6). Kalau naik kapal, lama di perjalanan Mas," ujarnya.

Dia mengaku menyayangkan harga tiket naik cukup signifikan. Padahal, ada banyak masyarakat yang ingin mudik Lebaran setiap tahunnya. "Kasihan Mas perantau seperti kami ini. Setahun tidak bertemu keluarga. Ketika mau pulang harga tiket selangit," pungkasnya.


Arus mudik di Pelabuhan Trisakti Bandarmasih Banjarmasin juga diprediksi tidak akan naik sejak H-6.“Berdasarkan data yang masuk ke Posko Lebaran di pelabuhan, yang paling banyak penumpang terjadi H-6 jumlahnya 1.910 orang,” kata petugas Posko Pelaubhan, Bintarto, Minggu (2/6) siang. Setiap harinya, pelabuhan yang melayani rute ke Surabaya, Jawa Timur ini mengantar 1.500-2.000 keluar Kalsel.

Pada H-5, total penumpang yang diberangkatkan 1.340 orang, selanjutny H-4 jumlah penumpang mengalami peningkatan kembali 1.909 orang.
“Lonjakan penumpang itu sebenarnya tergantung dari armada yang akan berangkat,” kata Kasi Status Hukum Kapal di Kantor Kesyahbandaraan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Banjarmasin ini.

Dia memprediksi, lonjakan penumpang tidak terjadi terlalu signifikan. Dilihat di terminal penumpang, masih ada ruang kosong untuk duduk para penumpang. “Besok pun kalau ada yang berangkat, jumlahnya tak banyak, karena besok sudah H-2, kalau berangkat malam atau subuh sudah tak keburu, sudah lebaran,” jelasnya. Perjalanan ke Jawa setidaknya memerlukan waktu seharian normal.

Bintarto menambahkan, meski kapasitas kapal sudah ditentukan, pihaknya masih bisa memberikan izin bagi pemilik kapal untuk menambah jumlah penumpang. " Tapi ingat, tidak bisa seenaknya. Ada syaratnya," ucapnya.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X