Bendungan Jebol, Kotabaru dan Tanah Bumbu Terendam Banjir

- Minggu, 9 Juni 2019 | 07:13 WIB

KOTABARU -- Banjir melanda Kotabaru dan Tanah Bumbu, Sabtu (8/6) kemarin. Hujan dalam beberapa jam mampu melumpuhkan hampir seluruh kawasan padat penduduk di pesisir, utamanya Pulau Laut Utara. 

Air sungai meluap, naik sampai ke rumah dan dapur warga. Setinggi mata kaki. Rumah yang sebelum lebaran dibersihkan, kotor sudah. "Sampai dapur ini airnya," keluh Yahya warga yang tinggal di Agus Salim, sekitar setengah kilometer dari kantor bupati.

Anak-anak berlarian. Mandi hujan. Namun air sungai tambah deras. Tiba-tiba sekitar pukul 12.00 beredar kabar bendungan di atas bukit dekat kota jebol. Bendungan besar yang dibangun dengan anggaran sekitar Rp30 M, oleh Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal SDA Balai Sungai Kalimantan II.

Bendungan itu dekat dari Mapolres Kotabaru. Polisi dan warga berlarian ke atas.  Gemuruh air membuat bergidik. Beruntung aliran air sungai agak lancar menuju Sigam. 

Tidak lama, terdengar juga kabar longsor di Gunung Sari. Satu buah rumah hancur. Lagi-lagi mujur. Rumah kosong. Tapi rumah-rumah sekitar sempat terendam banjir. "Warga sudah kami minta tinggalkan rumah dulu," ujar Kapolres Kotabaru Ajun Komisaris Besar Polisi Suhasto melalui Wakapolres Komisaris Polisi Arief Prasetya.

Longsor itu menutup akses jalan dari pusat kota ke objek wisata terkenal: Hutan Meranti. "Kami menunggu alat berat dari Dinas Bina Marga," tambah Arief.

Benar-benar sibuk. Semua tim turun ke lapangan. Tentara, BPBD, Senkom, Basarnas. Termasuk para relawan Balakar Saijaan yang seperti tidak mengenal lelah.

Grup-grup WhatsApp di Kotabaru hampir tiap saat berbunyi. Mengabarkan kondisi terkini banjir. Ternyata banjir juga menghantam kawasan Pulau Laut Timur, Pulau Laut Tengah dan Pulau Sebuku. Juga di Kotabaru daratan Pulau Kalimantan.

Sementara itu Humas PDAM Kotabaru Syarwani, menepis bendungan jebol karena petugas lupa membuka pintu air. "Sudah dibuka kata petugasnya, jam 10 pagi. Cuma dia lambat laporkan. Jam 12 baru dilaporkan," ujarnya.

Bendungan jebol jam berapa? Jam dua belas kata Syarwani. Petugas di sana ada satu orang. Tugas dua puluh empat jam. "Ya sementara gak bisa operasi bendungan. Ada sekitar 5.000 pelanggan terdampak. Kami minta maklum. Tapi kami akan tetap melayani," ujarnya.

Apa apa saja bagian bendungan yang rusak? Siring penahan bendungan terbuat dari beton jebol. Tebing penahan bendungan juga amblas. Ditanya kerugian, Syarwani belum bisa memastikan.

Sementara itu, hujan lebat dan petir serta angin diperkirakan masih akan melanda Kotabaru, Minggu (9/6) sampai Senin. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kotabaru Cucu Kusumayancu melalui petugas informasi cuca Hairul Zulkifli mengatakan baru saja, hujan diperkirakan turun pagi hari. Puncaknya posisi jam satu siang.

Kondisi itu merata di semua kecamatan. "Tetap waspada. Dan pantau terus informasi cuaca dari BMKG," ujar Hairul.

Sementara itu, hingga tadi malam warga di pusat kota masih membersihkan sisa genangan di rumah-rumah mereka. Siang tadi air menggenang sampai ke dalam rumah. 

 Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Tanah Bumbu, sejak Sabtu (8/6) pagi hingga sore juga menyebabkan ruas Jalan transmigrasi tergenang air.  Ketinggian air bervariasi, mulai 20 cm hingga 40 cm. Pelataran rumah warga dipinggir jalan juga calap.  Air bahkan sudah masuk ke dalam rumah warga.

Halaman:

Editor: berry-Beri Mardiansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X