Masih Dihantui Banjir, BMKG: Hujan Deras Masih Beberapa Hari ke Depan

- Rabu, 12 Juni 2019 | 07:20 WIB

TANAH BUMBU - Banjir masih menghantui Kabupaten Tanah Bumbu. Cuaca di daerah pesisir Kalsel ini masih kurang bersahabat. Di Kecamatan Kusan Hulu saja, genangan air masih melanda permukiman warga dan jalan penghubung antar desa. Bahkan jembatan kayu di Desa Tibarau Panjang roboh diterjang banjir. Walaupun sudah ada penurunan debit air, dari 1.4 meter menjadi 1.3 meter.

Kapolsek Kusan Hulu Iptu Abdul Halim mengatakan, banjir masih melanda 14 desa, namun lokasi terparah berada di 6 desa, yakni Desa Binawara, Anjir Baru, Manuntung, Sungai Rukam, Lasung dan Bakarangan. “Sebagian warga masih berada di posko-posko pengungsian, namun sebagian lagi menolak dievakuasi dan memilih untuk bertahan di rumah,” jelasnya, kemarin.

Kapolsek sudah menurunkan seluruh anggotanya ke lapangan guna mengevakuasi warga ke lokasi yang lebih aman. Bahkan, dia sendiri berjibaku dengan banjir untuk membantu warga. “Di Kecamatan Kusan Hulu, rumah yang terdampak banjir dihuni 1.510 KK dengan 4.809 jiwa,” sebut kapolsek.

Kapolsek mengatakan, bantuan korban banjir terus berdatangan, baik dari perusahaan, perorangan maupun pemerintah daerah. Posko kesehatan juga sudah didirikan untuk membantu pemeriksaan kesehatan warga.

“Di beberapa titik juga didirikan posko pengungsian korban banjir, ada dapur umumnya untuk persediaan makan warga,” papar kapolsek.

Dia mengimbau kepada warga, khususnya yang bermukim dipinggiran sungai kusan untuk tetap waspada apabila banjir besar kembali terjadi.

Musibah banjir di Kabupaten Tanbu juga sudah sampai di daerah pinggiran kota. Saking parahnya, Jalan Lingkar Batulicin ikut terendam air kemarin pagi. Padahal sejak jalan itu dibangun, belum pernah kebanjirani. Kendaraan roda dua maupun roda empat harus memperlambat lajunya. Jalan hanya bisa digunakan satu jalur.

Jalan Lingkar Batulicin itu berada di Desa Desa Maju Bersama dan Desa Sukamaju Kecamatan Batulicin. Banjir kiriman tersebut berasal dari Desa Kuranji Kecamatan Batulicin. Di desa ini memang terdapat banyak lahan perkebunan kelapa sawit.

Parlin, warga Batulicin mengatakan banjir yang menggenangi Jalan Lingkar Batulicin cukup mengganggu. “Saya harus pelan-pelan lewatnya, apalagi jalannya hanya bisa digunakan satu jalur. Kalau dipaksakan ngebut bisa basah pakaian saya,” ujarnya.

Sementara itu di Kecamatan Sungai Loban, air sungai mulai surut. Air yang menggenangi jalan, sudah mengering. Begitu juga permukiman warga di Desa Sebamban Lama dan Sebamban Baru,sebagian sudah aman. Meski begitu, rumah warga yang berada persis di pinggir sungai masih tergenang air, namun tidak separah sebelumnya.

“Sejak Senin (10/6), malam sekitar pukul 23.00 Wita, warga yang mengungsi di posko sudah kembali ke rumah. Air sungai sudah mulai surut. Siang ini cuaca agak mendung, mudah-mudahan tidak sampai hujan,” kata Camat Sungai Loban Samsir.

Saat musibah banjir terjadi, di Desa Sebamban Lama rumah yang terdampak banjir dihuni oleh 12 KK di RT 03 dan 34 KK di RT 04. Jumlah jiwa yang terdampak banjir sebanyak 150 orang. Sementara di Desa Sebamban Baru, rumah yang terdampak banjir di RT 01 95 rumah, RT 02 2 rumah, RT 03 41 rumah dan RT 04 1 rumah. Total rumah yang terdampak banjir sebanyak 130 rumah yang dihuni 161 jiwa.

Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi hujan deras masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan.

Prakirawan Stasiun Meteorologi Kelas II Syamsudin Noor, Bayu Kencana Putra mengatakan, shearline atau wilayah belokan angin di Utara Kalsel yang sebelumnya menjadi penyebab tingginya curah hujan di Banua sebenarnya sudah berkurang. Akan tetapi, datang lagi fenomena lain yang sama-sama berkontribusi membentuk awan hujan.

"Pengaruh Shearline sudah berkurang, tapi potensi hujan masih ada karena adanya MJO (Madden-Julian Oscilation)," katanya kepada Radar Banjarmasin, kemarin.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X