BANJARBARU - Permasalahan kemunculan parkir liar masih dikeluhkan sebagian masyarakat. Pasalnya parkir bukan resmi dari Pemerintah Kota Banjarbaru ini dinilai merugikan lantaran hanya untuk mengeruk keuntungan pribadi.
Di Kota Banjarbaru fenomena parkir liar kerap terpantau ketika ada sebuah acara. Biasanya, tarif yang dipatok para oknum juru parkir ini melebih batasan. Bahkan hingga berkali-kali lipat.
Hal ini pun juga jadi atensi dari Wakil Ketua DPRD Banjarbaru, Neni Hendriyawaty. Menurut Legislator Partai Gerindra Banjarbaru ini, keberadaan parkir liar memang meresahkan. Apalagi jika terbukti tarif retribusi parkir disalahgunakan hanya kepentingan pribadi.
"Memang sempat mendengar ada keluhan dan informasi soal parkir liar ini. Mereka biasanya tidak menetap dan hanya memanfaatkan momen tertentu saja," katanya.
Untuk itulah, Neni berharap SKPD terkait bisa melakukan pengawasan penuh terhadap titik-titik rawan parkir liar. Sebab katanya jika tidak dilakukan pengawasan dan penindakan bisa membuat parkir liar selalu tumbuh.
"Harus ada pengawasan intens. Juga diperlukan penindakan tegas, ini agar memberikan efek jera. Karena kadang masyarakat juga belum mengetahui yang mana parkir resmi dan liar," nilainya.
Terakhir, Neni turut mengimbau kepada masyarakat agar tak segan-segan melaporkan jika mendapati aktivitas parkir liar.
"Kalau memang mencurigakan dan tanpa ada atribut resmi baik karcis ataupun seragam khusus dari Pemko langsung saja laporkan. Karena laporan masyarakat juga dibutuhkan untuk mematangkan tata kelola perparkiran di Banjarbaru," pesannya. (rvn/ema)