Tiket Mahal, Warga Batal Mudik: Penjualan Tiket Pesawat Anjlok

- Rabu, 12 Juni 2019 | 11:26 WIB

BANJARMASIN - Mudik Lebaran tahun ini tidak banyak membawa keuntungan bagi pelaku usaha penjualan tiket pesawat di Banua. Pasalnya harga tiket yang mahal membuat banyak masyarakat mengurungkan diri untuk mudik atau memilih jalur laut.

H Sumedi Wakil Ketua Asita Kalsel menjelaskan, untuk tahun ini mudik Lebaran tidak terlalu membawa dampak positif bagi bisnis anggota Asita Kalsel.

"Tahun ini benar-benar tidak berdampak positif, istilahnya tidak panen, karena tiket mahal dan banyak orang beralih ke kapal laut," ungkapnya.

Diakuinya, dibanding tahun sebelumnya, penurunan mencapai 20 persen. Padahal jika melihat Lebaran tahun lalu Asita Kalsel berani carter pesawat beberapa kali. Namun sekarang tidak berani carter pesawat.

Hj Baina Sundari owner PT Qalbu Amanah Perdana menjelaskan, tiket pesawat sebelum Ramadan saja sudah mahal, apalagi saat mendekati Lebaran dan saat Lebaran.

"Untuk Banjarmasin Surabaya saja sudah Rp1,3 juta, sudah sangat mahal, ini membuat permintaan tiket saat mudik tadi turun," jelasnya

Dibanding mudik tahun lalu, mudik tahun ini mengalami penurunan yang cukup besar, sekitar 20 persen dibanding tahun sebelumnya.

"Memang sangat terasa penurunanya, selain harga mahal, juga sekarang banyak penjualan tiket online yang jadi saingan," tambahnya.

Baina pun berharap harga tiket bisa kembali normal, sehingga bisnis penjualan tiket bisa lebih membaik, termasuk bisnis perjalanan wisata.

Hal senada diungkapkan Hj Armistyani Ketua Dewan Penasehat Asita Kalsel, dengan harga tiket yang melambung, membuat permintaan untuk tiket, terutama rute domestik saat mudik lebaran turun.

"Banyak masyarakat yang batal mudik karena tiket yang sangat mahal, imbasnya permintaan tiket pun menurun, termasuk ke anggota Asita,"pungkasnya. (sya/ij/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Kerja Sama dengan SRC

Jumat, 29 Maret 2024 | 14:49 WIB

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB
X