Tiket Pesawat Mahal, Dinas Pariwisata: Kesempatan Majukan Destinasi Lokal

- Kamis, 13 Juni 2019 | 11:47 WIB

BANJARMASIN – Tingginya harga tiket pesawat membuat terpukul industri pariwisata. Salah satunya, menurunnya tingkat okupansi hotel dan lesunya industri usaha kecil penopang sektor pariwisata.

Meski demikian, Kepala Dinas Pariwisata Kalsel, Dahnial Kifli tingginya harga tiket pesawat tak melulu membuat sektor pariwisata terpukul. Dampak nyata sebutnya adalah ramainya kunjungan ke tempat wisata dari wisatawan lokal.

“Malah mereka tak mau ke luar Kalsel karena tiket mahal. Pilihannya tentu wisata lokal,” kata Dahnial kemarin.

Dia mengatakan kunjungan wisata ke Kalsel tak terlalu terdampak harga tiket pesawat, karena destinasi utama seperti Jogja, Bali, Lombok dan yang lain.

Berbicara target kunjungan wisatawan yang datang ke Kalsel tahun ini, Dahnial menyebut tak akan berpengaruh. Pasalnya, agenda-agenda nasional. Baik seminar maupun kegiatan rakor, tahun ini banyak yang dilaksanakan di Kalsel.

“Kalau ini sudah teragenda. Jadi tak terpengaruh dengan tiket pesawat yang tinggi,” terangnya yang menagatakan kunjungan wisatawan nusantara (Wisnus) di Kalsel trennya selalu naik. Tahun 2017, angka kunjungan melonjak mencapai 690.638. “Tahun 2018 tadi angkanya mencapai 800 ribu lebih. Seiring even internasional kala HPS lalu,” beber Dahnial.

Tahun ini, target 2200 kunjungan dipastikan terpenuhi. Pasalnya, di bulan Juli mendatang. Hari Keluarga Nasional di helat di Kalsel yang ditunjuk menjadi tuan rumah. “Tingkat hunian hotel dan industri kecil diyakini akan membaik,” tukasnya.

 Untuk kunjungan wisatawan mancanegara ke Kalsel sebutnya, Kalsel masih menjadi tujuan di wisata alam. Contohnya Loksado di Kabupaten Hulu Sungai Selatan. “Kunjungan wisatawan mancanegara tak berpengaruh besar. Nilai mata uang mereka tak sebanding dengan biaya mereka. Jadi tak berpengaruh besar,” sebutnya.

Berbicara destinasi wisata, pembenahan terus dilakukan. Terlebih suntikan dana DAK dari pusat mengucur ke kas kabupaten dan kota mencapai Rp2 miliar lebih di tahun ini. “Dari 13 kabupaten dan kota, ada 8 daerah yang mengambil DAK ini,” terang Dahnial.

Terpisah, Ketua DPD Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kalsel, Guntur mengungkapkan, kunjungan wisatawan mancanegara di Kalsel tak berpengaruh signifikan karena mahalnya tiket pesawat.

Pasalnya, para wisatawan mancanegara yang datang ke Kalsel sebutnya, sudah sejak jauh hari mengagendakan kunjungan. "Mereka merencanakan perjalanan biasanya setahun sebelumnya,” kata Guntur.

Diakuinya, memang masih ada yang membatalkan kunjungan karena harga tiket pesawat tinggi. Itu pun lantaran harga tiket penerbangan domestik yang mahal. "Hanya sekitar puluhan yang membatalkan ke Kalsel,” bebernya. (mof/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Anggaran Subsidi BBM Terancam Bengkak

Selasa, 16 April 2024 | 18:30 WIB

Pasokan Gas Melon Ditambah 14,4 Juta Tabung

Selasa, 16 April 2024 | 17:25 WIB

Harga Emas Melonjak

Selasa, 16 April 2024 | 16:25 WIB

Desa Wisata Pela Semakin Dikenal

Selasa, 16 April 2024 | 11:50 WIB

Pekerjaan Rumah Gubernur Kaltim

Selasa, 16 April 2024 | 09:51 WIB

Usulkan Budi Daya Madu Kelulut dan Tata Boga

Selasa, 16 April 2024 | 09:02 WIB

Di Balikpapan, Kunjungan ke Mal Naik 23 Persen

Senin, 15 April 2024 | 17:45 WIB

Libur Lebaran, Okupansi Hotel di Kaltim Meningkat

Senin, 15 April 2024 | 12:00 WIB

Supaya Aman, Membeli Properti pun Ada Caranya

Senin, 15 April 2024 | 10:30 WIB
X