BANJARMASIN – Ajakan masuk koperasi menjadi penyebab perselisihan antar dua kubu motoris kelotok wisata susur Sungai Martapura. Itu diakui Ketua Motoris Patung Bekantan, Yanto.
Sebelumnya, Yanto tidak bisa dikonfirmasi karena sedang sibuk. Namun, akhirnya mau menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi pada Rabu (12/6) sore. "Saya hanya menjalankan tugas sesuai ketentuan.
Sebagai ketua Koperasi Maju Karya Bersama, saya mengimbau mereka untuk bergabung. Hanya itu saja," terangnya. Namun, kubu motoris kelotok di Siring Menara Pandang menolaknya.
Menurut Yanto, kalau masuk koperasi, mereka justru akan terbantu. Bisa saja suatu saat memerlukan uang secara mendadak.
"Jika terjadi kerusakan mendadak pada kelotok, mereka bisa meminjam dana dari koperasi. Apalagi saat itu sedang tidak ada pegangan uang untuk memperbaiki," bebernya. Yanto berharap kesalahpahaman ini cepat selesai. Menurutnya, sesama motoris kelotok justru harus saling mendukung.
Diketahui ketegangan berawal dari pihak motoris Patung Bekantan yang mengajak motoris Menara Pandang untuk bergabung ke dalam koperasi yang mereka kelola. Padahal dermaga keduanya amat berdekatan. Masih berada di kawasan yang sama. Siring Pierre Tendean. Perwakilan motoris Menara Pandang, Amang Husai sudah menegaskan bahwa mereka tidak ingin bergabung dengan koperasi.
Lagian tak ikut juga tak masalah. Dia berharap tak ada lagi kesalahpahaman. Semua motoris bisa kembali bekerja seperti biasa. Sesuai aturan yang dipegang kubunya masing-masing. "Kami berjalan dengan aturan kami sendiri. Yang di sana juga bisa menjalankan dengan cara mereka. Tanpa ada campur tangan dari pihak manapun," tegasnya, beberapa waktu lalu.
Kabid Pengembangan Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banjarmasin, Khuzaimi mengatakan siap memfasilitasi kapan saja kedua kubu motoris kelotok ini ingin kembali bermusyawarah. Meskipun sebelumnya sudah pernah dilakukan. Khuzaini berharap mereka bisa cepat kembali bersatu seperti sedia kala.(mr-154/dye/ema)