BANJARMASIN – Jajaran pengurus National Paralympic Comitee (NPC) Kota Banjarmasin kerap melakukan kocok ulang atau reshuffle personel. Hal ini dianggap biasa sebagai upaya penyegaran di internal NPC Kota Banjarmasin. Selain itu, reshuffle juga menjadi bagian dari tertib organisasi di internal NPC Kalsel lantaran menyesuaikan aturan dari pemerintah.
Ketua Umum NPC Kota Banjarmasin, Kursani menyebut reshuffle bukan hal baru di organisasi olahraga difabel yang dipimpinnya itu.
“Sejak dikukuhkan 2015 silam, kami sudah sekian kali melakukan reshuffle personel pengurus NPC Kota Banjarmasin. Jadi, ini bukan jadi sebuah masalah atau kendala dalam menjalankan organisasi, justru ini merupakan hal yang biasa dan dimaklumi semua personel di NPC Kota Banjarmasin,” papar Kursani kepada Radar Banjarmasin, kemarin (13/6).
Ditambahkan Kursani, belum lama ini NPC Kota Banjarmasin juga melakukan reshuffle. Ada dua pengurus yang digantikan dengan personel lain.
“Saya tidak menyebut pencopotan pengurus. Tapi, ini semata-mata sebagai wujud tertib administrasi. Dua personel tersebut terpaksa kami ganti karena berbenturan dengan aturan pemerintah Kota Banjarmasin,” papar Kursani seraya enggan menyebut dua pengurus NPC Kota Banjarmasin yang kena reshuffle tersebut.
Alih-alih berdampak negatif, reshuffle tersebut justru semakin memperkuat solidaritas diantara pengurus dan bekas pengurus NPC Kalsel.
“Di luar forum organisasi, kami tetap menjalin komunikasi dan koordinasi. Apalagi, pengurus yang di-reshuffle memiliki pengalaman lebih banyak, sehingga bisa mengarahkan pengurus yang jadi penggantinya,” paparnya.
Yang tak kalah penting, Kursani juga menjamin reshuffle ini tak akan berpengaruh terhadap pembinaan para paralimpian NPC Kota Banjarmasin.
“Paralimpian Kota Banjarmasin tetap latihan sebagaimana biasanya. Bahkan, 20-21 Juni ini, kami akan mengutus sedikitnya 20 paralimpian Kota Banjarmasin ke banjarbaru untuk mengikuti ajang seleksi menuju Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI 2020 Papua,” tandasnya.(oza/ema)