Darurat, Stok Darah Defisit, Pendonor Minim

- Minggu, 16 Juni 2019 | 09:04 WIB

BANJARMASIN – Stok darah di Unit Transfusi Darah (UTD) PMI Banjarmasin mulai mengkhawatirkan.  Kemarin, ketersediaan hanya sebanyak 52 kantong darah. Sejatinya, kebutuhan darah tiap hari mencapai 120 kantong per hari.

Dari jumlah itu, hanya beberapa golongan darah yang tersedia.  Contohnya, pada stok darah trombosit. Jumlah yang tersedia hanya dua kantong  golongan A dan O. Sementara untuk golongan B dan AB kosong. Padahal, darah jenis trombosit ini permintaannya sangat tinggi. Pasien biasanya membutuhkan 5-10 kantong saat pengobatan.

Selain jenis darah trombosit. Jenis darah sel merah sedang krisis. Meski permintaan tak tinggi seperti tromobosit. Namun, jumlahnya sangat minim. Bahkan untuk golongan darah B dan O stoknya tak tersedia. Yang tersedia hanya golongan A sebanyak satu kantong dan golongan AB sebanyak 16 kantong. “Sejak pertengahan Ramadan lalu stok sudah mulai menipis. Puncaknya usai lebaran ini,” beber Istiqomah, petugas laboratorium PMI Kota Banjarmasin, kemarin.

Jumlah stok yang defisit praktis menghambat suplai ke beberapa rumah sakit. Dia menyebut, untuk menyuplai kebutuhan darah di rumah sakit tiap harinya mencapai 100 kantong. Sejatinya, kebutuhan stok darah yang ada harusnya sebanyak 120 kantong. “Mau tak mau menutupinya donor dari pihak keluarga pasien,” ucap Isti.

Penurunan stok ini terjadi lantaran bulan Ramadan lalu  tak banyak pendonor. Saat ini,  hanya sedikit  pendonor aktif yang datang karena masih suasana lebaran.

Memang persoalan minimnya stok darah saat Ramadan hingga pasca Lebaran kerap terjadi tiap tahun. Berbagai upaya  sudah dilakukan pihaknya, menjemput bola di beberapa titik keramaian. Bahkan bekerjasama dengan instansi lain.

Namun, upaya itu tetap saja tak optimal. Lantaran, sepinya pendonor. Contohnya di Halaman Masjid Raya Sabilal Muhtadin, mobil operasional PMI yang standby di sana hanya mendapat beberapa kantong tiap hari. “Jumlahnya paling banyak 30-40 kantong, beda ketika di luar bulan Ramadan. Darah yang didapat biasanya mencapai seratusan kantong,” bebernya.

Direktur Unit Donor Darah PMI Banjarmasin Syafril mengharapkan para pendonor aktif bisa datang lagi seiring  lewatnya bulan Ramadan. “Stoknya menipis sekali. Padahal keperluan darah kita cukup tinggi. Kalau kami kalkulasi, tiap bulan stok yang harus disediakan mencapai 3.500 kantong,” terangnya.

Minimnya ketersediaan stok darah ini membuat salah seorang warga kelimpungan.  Ahmad Khusairi mengaku harus mencari 3 kantong darah jenis sel merah dengan golongan B untuk menyelamatkan  nyawa istrinya. Dia pun terpaksa meminta donor dari keluarga dan kerabat. “Saya padahal tak ingin merepotkan orang, makanya langsung ke PMI. Tapi katanya sedang kosong,” ujarnya. (mof/ran)

 

Editor: berry-Beri Mardiansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

X