Tiket Ludes, Arus Balik Seramai Arus Mudik

- Senin, 17 Juni 2019 | 08:21 WIB

BANJARMASIN – Mahalnya tiket pesawat terbang berimbas pada tingginya pengguna kapal laut saat musim mudik Lebaran tahun ini. Data PT Dharma Lautan Utama Banjarmasin, penumpang yang memakai moda transportasi laut mencapai 18.400 orang. Itu belum angkutan kendaraan.

Jika dibandingkan dengan musim mudik tahun 2018 lalu yang hanya berkisar 10.269 orang, tahun ini kenaikan hampir dua kali lipat. “Sangat melonjak. Kenaikan mencapai 80 persen lebih,” beber Kepala Cabang PT Dharma Lautan Utama Banjarmasin, Anton Wahyudi kemarin.

Lonjakan jumlah pemudik yang menggunakan kapal laut sebutnya sudah bisa diprediksi saat H-30 lebaran. Fenomena ini tak biasa karena pada tahun sebelumnya, peningkatan penumpang baru kelihatan saat H-10 lebaran.

Sejak awal pihaknya memang sudah memprediksi akan terjadi lonjakan tinggi penumpang kapal. Faktornya tak lain karena mahalnya tiket pesawat. Karena itu, pihaknya telah mempersiapkan 4 buah kapal yang dioperasionalkan.

Salah satunya, yakni KM Dharma Kartika yang berkapasitaas 1.700 daya angkut. “Tahun lalu hanya tiga kapal. Tahun ini ditambah KM Dharma Kartika IX,” sebut Anton.

Tak hanya lonjakan di sektor penumpang, pihaknya juga mencatat angkutan kendaraan pun naik tinggi. Sepeda motor yang berangkat dari Banjarmasin ke Surabaya persentasenya naik mencapai 46,82 persen, mobil mencapai 42,07 persen, dan truk mencapai 30 persen.

“Melihat tingginya kendaraan ini, kami prediksi lantaran jalan tol yang saat ini sudah ada di Pulau Jawa. Jadi pemudik ingin sekaligus mencicipi tol baru,” tukasnya.

Jika dibandingkan dengan tiket pesawat yang harganya jutaan rupiah, Anton mengatakan, tiket kapal laut sangat terjangkau. Untuk tiket mudik H-30 sampai H-20 lebaran lalu harganya hanya Rp280 ribu. Untuk H-21 sampai H-10 harganya Rp368 ribu. Sedangkan di puncak arus mudik pada H-10 sampai H-2 Lebaran harga tiket hanya Rp440 ribu.

“Bandingkan dengan tiket pesawat. Sudah mahal, mencarinya juga susah. Mungkin ini yang menjadi salah satu faktor,” sebutnya.

Pihaknya juga mencatat lonjakan arus balik. Dari data hingga H+9 Lebaran. Penumpang yang berangkat dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya tujuan Pelabuhan Trisakti Banjarmasin sudah mencapai 8 ribu lebih. Bahkan, tiket dari Surabaya ke Banjarmasin hingga keberangkatan tanggal 20 Juni mendatang sudah ludes terjual. “ Tiap hari rata-rata 1000 sampai 1.400 penumpang yang datang ke Banjarmasin,” imbuhnya.

Dia memprediksi, lonjakan akan semakin tinggi seiring akan berakhirnya masa libur sekolah. Selain itu akan datangnya pula para pekerja perkebunan, pertambangan dan lainnya. “Kemarin didominasi para ASN yang masa liburnya sudah habis. Ke depan para pekerja lain akan datang lagi,” yakin Anton.

Dia berharap pemerintah abisa memaksimalkan alur Barito dan pelabuhan sehingga kapal bermuatan besar bisa sandar di Trisakti Banjarmasin. Dia membandingkan dengan Pelabuhan Semayang di Balikpapan yang bisa mengakomodasi kapal berkapasitas besar dengan panjang 200 meter. Trisakti hanya bisa disandari kapal dengan panjang 150 meter. “Penumpangnya yang sandar di Semayang bisa mencapai 3 ribu orang. Di sini hanya 1.500 lebih,” tandasnya.

Kepada Radar Banjarmasin, salah seorang penumpang kapal laut, Santoso mengaku memilih transportasi kapal laut lantaran harganya terjangkau. Pekerja swasta ini tak ingin uangnya tergerus habis lantaran membeli tiket pesawat.

Dia sengaja baru kemarin mudik ke Blitar. Karena memang sudah mengambil cuti pasca Lebaran. “Saya berlebaran di Banjarmasin dulu. Baru sekarang mudik, kalau pas musim mudik juga tak enak berdesak-desakan,” ujarnya. (mof/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB
X