Menengok Kegiatan Persatuan Sopir Truk di Banua

- Senin, 17 Juni 2019 | 10:54 WIB

Sopir truk di Banua punya komunitas untuk wadah bersilaturahmi. Namanya, Persatuan Sopir Truk Indonesia (PSTI) Kalimantan Selatan. Apa sajakah aktivitas yang dilakukan organisasi yang tercatat memiliki anggota 60 orang itu?

--- Oleh: SUTRISNO, Banjarbaru ---

Minggu (16/6) kemarin, PSTI Kalsel menggelar halalbihalal di Jalan Trikora Banjarbaru. Wartawan koran ini sengaja ke sana untuk melihat suasana keakraban para sopir truk tersebut.

Tampak puluhan sopir datang bersama istri dan anaknya. Mereka duduk di bangku yang sudah disediakan panitia. Tepat di seberang mereka ada panggung kecil yang digunakan untuk memberikan sambutan.

Suasana kekeluargaan sangat terasa selama acara berlangsung. Mereka tak segan saling berpelukan ketika ada anggota lain baru datang. Selain itu, suara tawa pun seringkali terdengar ketika sesama sopir truk bercanda.

Ketua PSTI Kalsel Muhammad Abdul Gofar mengatakan, halalbilhalal baru pertama kali mereka gelar. Tujuannya untuk mempererat tali silaturahmi sesama sopir. "Anggota PSTI Palangkaraya, Sampit dan Pangkalanbun juga ada yang hadir," katanya.

Dia mengungkapkan, melalui PSTI para sopir truk bisa lebih akrab. Apalagi, organisasi tersebut memiliki koordinator wilayah di setiap provinsi. "Jadi, kalau sopir yang di Kalsel mendapatkan masalah di Kalteng atau di Kaltim. Anggota PSTI yang ada di sana pasti membantu," ungkapnya.

Begitu pula anggota PSTI Kalsel, apabila mendapatkan kabar ada sopir truk mengalami permasalahan atau musibah di jalan, mereka segera memberikan pertolongan. "Yang dibantu bukan hanya anggota PSTI. Pokoknya, sopir apapun akan kami bantu. Sebab, organisasi ini dibentuk untuk mencari saudara jadi tidak ada batasan," ungkap Gofar.

Beberapa waktu yang lalu anggotanya pernah menyelamatkan sopir truk yang mendadak terkena stroke di jalan ketika mengantarkan barang ke Palangkaraya. "Kami dapat info dari grup WA, kalau ada sopir terkena stroke di Pulang Pisau. Anggota terdekat di lokasi langsung meluncur membantu. Dengan dibantu PSTI Palangkaraya," ujarnya.

Dia menuturkan, saat sampai di lokasi sopir yang terkena stroke itu sudah tidak bisa berbuat apa-apa. Sehingga langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat. "Alhamdulillah sekarang sopir itu sudah sembuh. Tapi, masih belum bisa menyopir," tuturnya.

Selain membantu sesama sopir di jalan, pria yang bertempat tinggal di Palam, Banjarbaru ini menyampaikan, PSTI juga rutin melaksanakan kegiatan sosial. "Setiap ada musibah, kami selalu melakukan penggalangan dana untuk membantu para korbannya," bebernya.

Bukan hanya itu, organisasi yang diresmikan pada 14 Desember 2017 itu juga kerap memberikan sumbangan ke para anak yatim. "Selain mencari saudara, organisasi ini juga dibentuk untuk wadah berkegiatan sosial. Jadi kegiatan sosial rutin kita laksanakan," paparnya.

Lalu bagaimana cara membagi waktu antara berkegiatan di organisasi dan menyopir? Sebab, pekerjaan sopir biasanya memiliki jadwal padat untuk mengirim barang hingga ke luar daerah. Dia mengatakan bahwa PSTI tak mewajibkan semua anggota harus ikut di setiap acara. Agar tak mengganggu anggota yang sedang bekerja.

"Sulit kalau semua anggota harus dikumpulkan. Lantaran kami jarang ada di rumah. Jadi yang melaksanakan kegiatan biasanya para anggota yang tidak sibuk saja," katanya.

Sementara itu, Ketua PSTI Palangkaraya, Prawaji, menambahkan, bahwa anggota PSTI tak pernah mencari untung di dalam organisasi. Melainkan, hanya ingin mencari persaudaraan. "Di dalam organisasi ini kami hanya ingin membantu sesama. Kapan pun kalau ada yang perlu bantuan, kami akan membantu," ucapnya.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB

Kebakaran, Duit Sisa THR Ikut Hangus

Sabtu, 20 April 2024 | 09:15 WIB
X