Lautan Manusia di Bawah Raja Todak

- Selasa, 18 Juni 2019 | 08:07 WIB

KOTABARU - Perayaan Hari Jadi Kotabaru malam Minggu tadi menjadi sejarah. Belasan ribu manusia membanjir di atas laut di bawah air mancur Raja Todak Kembar, malam Minggu (15/6) tadi.

Ratusan penari dengan pakaian adat membawakan tarian kolosal Manapung Jajak Marwah Bumi Saijaan. Geraknya bersemangat. Semua didukung dengan iringan musik dan lampu-lampu sorot.

Suara lantang Endah D'Academy 2 membacakan narasi. Sebuah legenda terkenal terbentuknya Pulau Halimunan yang sekarang menjadi Pulau Laut.

Ketua PKK Fatma Idiana Sayed Jafar sesekali menghela napas. Dia memperhatikan detail gerakan. Fatma adalah pembina Sanggar Pusaka Saijaan. Satu dua terlihat Fatma seperti menjelaskan makna tarian kepada Ketua PKK Kalsel Raudhatul Jannah Sahbirin Noor.

Penampilan itu digelar di tengah Siring Laut. Di bagian utara sebuah panggung utama. Empat buah layar digital raksasa menampilkan adegan-adegan tarian kolosal. Di bagian selatan, panggung tamu dibentuk seperti undakan tangga. Timur dan barat berjubel warga.

Pemandangan meriah begitu belum pernah terjadi sebelumnya. Dari ketinggian, Siring Laut seperti mandi cahaya. Patung Raja Todak Kembar memancarkan warna kuning keemasan, air laut memancar dari mulut mereka.

Tidak ada data valid berapa jumlah warga yang berjubel. Hanya saja, ketika semua pembatas dibuka untuk umum, tampilnya Band Armada, dari gambar drone aral Siring terlihat penuh manusia.

Artis ibukota, didukung penyanyi dangdut asal Kotabaru, Reza dan Santi KDI mampu menyedot antusias masyarakat. Terlebih pula banyak tamu penting hadir.

Mulai Gubernur Sahbirin Noor, Danlanal Banjarmasin Kolonel Laut Wijayanto, Danlanud Syamsudin Noor Kolonel Pnb Riadi Widyoko. Kapolda Kalsel Irjen Pol Yazid Fanani, Danguskamla Koarmada II Laksamana Pertama TNI Iwan Isnurwanto, dan Danrem 101 Antasari Kol Inf M Syech Ismed.

Sebelum Band Armada naik ke panggung, sebuah aksi lawak dipertontonkan Budayawan Abdul Syukur CS. Bersama pelawak Sayuti OK TV, mereka menunjukkan keberhasilan Bupati Sayed Jafar merekatkan jarak antar pulau: layanan kapal fery yang sudah ada ke Pulau Sebuku dan Tanjung Batu.

Beberapa keberhasilan pembangunan di era Sayed Jafar terlihat malam itu. Gubernur Sahbirin Noor meminta daerah harus giat lagi. Karena masih banyak jalan rusak parah di pesisir. "Kalau orang beranak lewat, bisa teperanak (melahirkan) di jalan," ujarnya.

Gubernur akrab disapa Paman Birin itu juga meminta Kotabaru meningkatkan pelayanan publik. Jangan sampai ujarnya, ada lagi warga yang mengeluh tidak mendapat pelayanan kantor yang memuaskan.

Dalam sambutannya, Sayed Jafar mengatakan, sudah banyak jalan yang berhasil dimuluskan. Bertahap, karena anggaran terbatas. Dia mengaku optimis, di akhir jabatannya jalan-jalan kabupaten akan beraspal.

Dia juga menekankan, geliat wisata dan seni di eranya terus meningkat. Salah satu karya seni yang menarik perhatian saat pagelaran adalah lagu Ayo ke Kotabaru karangan Kabid Kesenian Disbudpar Rudi Nugraha. Lagu yang dibuat belum lama tadi selama dua hari itu, mewakili warna pesisir: musiknya bersemangat.

"Tidak menyangka semegah itu acaranya. Keren. Ternyata Kotabaru bisa bikin pentas seni begitu," kata Husain warga Kotabaru yang malam itu bela-bela berdesakan supaya bisa nonton Armada.

Kadiskominfo Irian Noor yang seperti bertugas menjaring informasi di lapangan, mengatakan. Banyak pujian menyebut, acara malam Hari Jadi Kotabaru kelasnya nasional. "Tamu-tamu dari luar daerah banyak acung jempol. Acara standar nasional katanya," ungkap Irian. (zal/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X