BANJARMASIN – Pengurus Provinsi Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia (Pengprov Podsi) Kalsel harus mengubur dalam-dalam impiannya untuk menjadikan Kalsel sebagai tuan rumah babak Pra Kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (Pra PON) 2019.
Pasalnya, Kalsel ternyata kalah bersaing dengan Sumatera Selatan (Sumsel) yang juga berambisi jadi tuan rumah ajang tersebut. Walaupun belum ada pengumuman resmi dari Pengurus Besar (PB) Podsi Pusat, kabar ini sudah beredar di kalangan internal pengurus Podsi seluruh Indonesia.
Sekretaris Umum Pengprov Podsi Kalsel, Donny Wirawan menuturkan Sumsel terpilih sebagai tuan rumah Pra PON 2019 lantaran memiliki fasilitas yang lengkap untuk menggelar pertandingan cabor dayung.
“Sebagai salah satu daerah yang menyelenggarakan pertandingan Asian Games 2018, Sumsel memiliki fasilitas yang memadai dan berstandar internasional. Harus diakui, Kalsel memang sangat jauh tertinggal dengan Sumsel untuk sarana dan prasarana olahraga,” ujar Donny kepada Radar Banjarmasin, kemarin (17/6).
Ditambahkan Donny, Sumsel juga memiliki ambisi besar untuk bisa meloloskan tim dayungnya ke PON XX 2020 Papua. Caranya, dengan menjadi tuan rumah Pra PON 2019.
“Secara persaingan, Sumsel sebenarnya tak jauh berbeda dengan daerah lainnnya. Namun, dengan menjadi tuan rumah Pra PON 2019, otomatis mereka memiliki hak untuk tampil di PON XX Papua di beberapa nomor pertandingan tertentu,” sebutnya.
Namun demikian, Donny juga tak menampik Sumsel juga mendapat dukungan penuh dari pihak pemerintah setempat.
“Pemprov Sumsel satu suara dengan Podsi Sumsel untuk menjadikan daerah mereka sebagai tuan rumah Pra PON 2019. Selain untuk dapat tiket ke PON XX 2020 Papua, mereka juga sangat ambisi mengembangkan potensi wisata sungai yang mereka miliki,” paparnya.
Di sisi lain, Kalsel bukan satu-satunya daerah yang harus mengubur impian gagal jadi tuan rumah Pra PON 2019. “Jambi juga gagal,” tandasnya.(oza/ema)