PROKAL.CO, BANJARMASIN - Ahmad Yani adalah jalan utama di Banjarmasin. Tapi ketika diguyur hujan kerap terendam. Pemko telah mengidentifikasi setidaknya enam titik pemicu genangan. Keenam titik itu muncul dari kilometer dua sampai enam.
"Yakni di depan Rumah Sakit Ulin, depan kantor BPJS, dan depan Hotel Best Western. Selanjutnya di Jalan Dharma Praja, depan SPBU kilometer enam, terakhir di depan Hotel Golden Tulip," sebut Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setdako Banjarmasin, Doyo Pudjadi, kemarin (17/6) siang. Bersama Balai Wilayah Sungai Kalimantan II dan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XI, Doyo langsung memantau ke lokasi. Kesimpulannya, genangan muncul karena kombinasi antara titik terendah jalan dan ketidakmampuan drainase. "Genangan muncul karena drainase tak mampu mengirimkan limpasan air secara cepat air ke Sungai Martapura," jelasnya PPK Air Tanah dan Air Baku Satker SNVT PJPA, M Harliansyah. Solusinya, perlu penambahan saluran pengantar air. "Kami sedang mengkaji pada titik mana yang perlu ditambah saluran pengantar. Sehingga air akan cepat terbuang. Tidak lagi terjadi penumpukan sampai mengakibatkan genangan," tambahnya.Selain itu, juga perlu studi terhadap drainase di sisi kiri dan kanan Jalan Ahmad Yani. Ditekankannya, beberapa drainase memiliki daya tampung yang bervariasi. "Kalau studinya sudah kelar, maka kami bisa menentukan dimana saja yang perlu dipasang saluran pengantar," jelasnya. Sama halnya dengan penjelasan oleh PPK Perencanaan, Satker Perencanaan dan Pengawasan Jalan BBPJN XI, Agung Satriyo. Kalau ada banjir dipicu debit air tinggi, itu bisa diantisipasi lebih awal. Apa yang sudah dilakukan balai? Dia menegaskan sudah ada perawatan rutin. Seperti perbaikan lubang jalan dan pembersihan saluran drainase yang mampat. "Kalau jangka pendek seperti membersihkan kotoran drainase," tukas Agung. (mr-154/fud/ema)