Masih Minim, Warga Kerepotan Cari Stok Darah di Banjarmasin

- Kamis, 20 Juni 2019 | 09:13 WIB

BANJARMASIN – Wajah Masniah terlihat cemas. Dia kerepotan mendapatkan darah golongan B untuk anak bungsunya. Tiga kantong darah segar diperlukannya untuk penyembuhan sang anak.

“Dari rumah sakit, saya disuruh untuk mencari darah golongan B ke PMI. Katanya di rumah sakit belum tersedia,” tutur Warga Pekapuran A Banjarmasin itu kemarin.

Dia sempat menunggu sekitar 1 jam di PMI Banjarmasin untuk mendapatkan sokongan darah segar. “Tadi disuruh menunggu sebentar. Alhamdulillah tersedia. Sempat takut juga tak ada darahnya,” ucap Masniah.

Fuaddiannor, warga Banjarmasin lainnya, mencari donor dari keluarganya sendiri untuk istrinya yang baru melahirkan “Setelah tanya-tanya dengan teman dan keluarga, ada pendonor yang darahnya sama dengan istri saya,” terang Fuad.

Mendapat donor di luar dari PMI sebutnya susah-susah gampang. Dia hanya meminta pertolongan melalui pesan grup WhatsApp kantornya. Yang menyebut sedang membutuhkan darah golongan yang dibutuhkan.

“Responnya cukup tinggi. Untungnya di kantor saya banyak golongan darah yang sama dengan istri saya,” sebut pekerja swasta di bidang kurir itu.

Seperti diketahui, PMI Banjarmasin tengah bimbang. Memenuhi permintaan darah tak berbanding lurus dengan stok yang tersedia. Dari minggu kedua Ramadan lalu hingga sekarang, pendonor masih minim. 

Padahal, PMI dituntut memenuhi kebutuhan darah di rumah sakit di kota ini, seperti RSUD Ulin, RSUD Ansyari Saleh. Termasuk beberapa rumah sakit swasta. Menurut Direktur Unit Donor Darah PMI Banjarmasin Syafril, sokongan darah ke rumah sakit belum bisa dipenuhi pihaknya hingga saat ini. Lantaran jumlahnya masih minim.

“Stok darah belum normal. Masih turun naik jumlah pendonornya. Kami pun belum bisa dropping ke rumah sakit,” beber Syafril kemarin. 

Khusus ke RSUD Ulin, pihaknya menyokong darah sebanyak 50 kantong per hari. Belum lagi ke rumah sakit lain. Jika ditotal, biasanya jumlah yang harus dipenuhi mencapai 100 kantong per hari

“Kami belum berani menyokong ke rumah sakit. Selain stoknya minim, permintaan juga tengah tinggi,” terangnya. Stop dropping ke rumah sakit sebutnya sejak pertengahan Ramadan lalu.

Kemarin, stok darah di pihaknya memang mulai mengalami penambahan, meski tak sebanyak seperti sebelum Ramadan. Stok kemarin sebutnya mencapai 149 kantong. Bahkan ada tambahan 44 kantong dari mobil PMI di Masjid Raya Sabilal Muhtadin dan sokongan dari Akbid Bunga Kalimantan.

Untungnya kemarin stok tak berkurang signifikan karena permintaan sedikit berkurang dari hari biasa. “Baru keluar 11 kantong. Belum tahu malam nanti. Yang pasti kami belum bisa menyokong ke rumah sakit sebelum stok benar-benar aman,” imbuhnya.

Kondisi demikian sebutnya, memang terjadi tiap tahun ketika bulan Ramadan pasca Lebaran. Dia memprediksi, satu bulan ke depan stok darah akan kembali normal seperti sediakala. “Saya mengimbau pendonor sudah aktif lagi,"tandasnya. (mof/ran/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X