BANJARMASIN - Kepala Dinas Perhubungan Banjarmasin, Ichwan Noor Chalik mengaku tak habis pikir. Masih ada saja pengemudi angkutan barang yang ngeyel menerobos Jembatan Alalak II. Padahal di sana sudah jelas-jelas terpasang palang pembatas ketinggian kendaraan.
"Masa iya enggak melihat ada portal pembatas," ujarnya kesal, kemarin (19/6). Dia menilai, ini akibat rendahnya rasa tanggungjawab pengguna jalan.
Dalam dua pekan terakhir, setidaknya sudah tiga kali palang pembatas ketinggian di jembatan dekat Terminal Handil Bakti tersebut ditabrak hingga patah. Terakhir, awal pekan tadi. Pelakunya nyaris serupa. Pengemudi mobil angkutan barang seperti truk dan pikap.
Jauh sebelum mengarah ke jembatan, di Jalan Cemara Raya, Dishub juga sudah memasang plang peringatan. Tulisannya jelas, angkutan barang dengan jenis apapun dilarang melintas. Semuanya harus memutar ke kilometer 17.
Lalu, apakah tak ada penjagaan? Ichwan mengklaim, petugas Dishub telah intens menjaga. Terutama di jalur masuk yang mengarah ke jembatan.
"Kalau petugas sedang berjaga, tentu saja tak ada yang berani melintas. Kecuali saat ada pergantian shift," katanya.
Yang dimaksud Ichwan adalah momen saat ada rotasi atau pergantian petugas jaga. Kesempatan itu rupanya diambil pengemudi nakal. Jauh lebih leluasa ketika malam hari saat jalan telah sepi. Apalagi sudah tak ada penjagaan.
Apakah Ichwan hanya tinggal diam? Tentu saja tidak. Mulai pekan depan dia bakal mengaktifkan penjagaan malam. Dirinya tak mau lagi kecolongan. "Sementara ini rencananya sampai jam 9 malam dulu," sebutnya.
Selain itu, Ichwan juga bakal meminta PT Wijaya Karya (Wika), kontraktor pembangunan Jembatan Alalak I untuk memasang CCTV. Agar bisa memantau pengemudi truk atau angkutan barang yang nekat menerobos portal.
"Melalui CCTV, kami bisa mengetahui angkutan yang melanggar aturan itu. Agar bisa kami tilang," tegasnya. Dari rekaman itu pula, Ichwan ingin bikin malu pengemudi-pengemudi yang nyeyel dengan memviralkan rekaman CCTV di media sosial. (nur/fud/ema)
