PROKAL.CO,
BANJARMASIN - Tak ada hari maupun bulan yang tak bagus. Namun tetap saja mitos-mitos masih dipercaya sebagian masyarakat. Salah satunya menikah di bulan Syawal yang dipercaya tidak baik bagi rezeki. Hal ini membuat tren pernikahan menurun dibanding bulan-bulan sebelumnya.
“Trennya memang menurun dibandingkan bulan-bulan lain,” sebut penghulu nikah dari KUA Banjarmasin Tengah, Zainal Erfan, kemarin.
Dia mencatat, pasangan yang nikah di tempatnya selama bulan Syawal tahun ini hanya 38 pasangan. Angka itu jauh berbeda dengan bulan-bulan lain. Zainal memberi contoh pada bulan Maret dan April lalu, pada bulan Maret pihaknya mencatat pasangan yang menikah angkanya mencapai 71 pasangan.
Bahkan di bulan April, jumlah pasangan yang menikah sebanyak 101 pasangan. “Ini rekor. Sangat jarang jumlahnya sebanyak itu. Apalagi di Banjarmasin Tengah yang kondisinya banyak perkantoran dan pertokoan,” ujarnya.
Faktor mitos nikah di bulan Syawal sebutnya sangat terasa dua tahun terakhir ini. Dimana jumlah pasangan mengalami penurunan yang signifikan. “Saya ingat betul dua tahun terakhir ini jumlahnya menurun jika dibandingkan dua tahun ke atas,” imbuhnya.
Sepinya pasangan yang menikah di bulan Syawal erat kaitannya dengan mitos yang salah satunya terjepit antara Hari Raya Idulfitri dengan Hari Raya Iduladha.