Siapa Bakal Calon Wakil Ibnu Sina, PKS: Sulit Berkoalisi Dengan PDIP Lagi

- Selasa, 25 Juni 2019 | 14:51 WIB

BANJARMASIN - Sulit menyangkal bahwa Ibnu Sina adalah kandidat terkuat pada Pilkada 2020. Dia punya modal sebagai petahana. Populer di media sosial dan disukai anak muda. Plus rajin mengisi khutbah Jumat.

Masalahnya, posisi Partai Keadilan Sejahtera sedang tidak menguntungkan. Pada Pileg 2019 kemarin, PKS hanya meraih lima kursi di DPRD Banjarmasin. Artinya, jika ingin mengusung Ibnu, PKS harus berkoalisi.

Ketua DPD PKS Banjarmasin Hendra mengatakan, PKS mengidam-idamkan menjalin koalisi bersama Partai Gerakan Indonesia Raya. "Kalau PKS bisa berkoalisi dengan Gerindra, bakal menjadi sesuatu yang manis," ujarnya, kemarin (24/6).

Ada banyak alasan untuk mendekati Gerindra. Pertama, kiprah partai bentukan Prabowo Subianto itu pada Pileg kemarin terbilang mentereng. Meraih enam kursi di parlemen. Menduduki peringkat kedua dibawah Partai Amanat Nasional (PAN).

Kedua, PKS dan Gerindra bahu-membahu dalam gelanggang Pilpres. Hasilnya, kubu 02 menang telak di Kalsel. Sekalipun secara nasional masih dikuasai kubu 01.

Ketiga, Ketua DPC Gerindra Banjarmasin Muhammad Yamin menjadi salah satu kandidat yang diincar PKS untuk mendampingi Ibnu sebagai calon wakil wali kota.

Saat ini, Yamin aktif di DPRD Banjarmasin sebagai Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda). "Kami tidak terburu-buru. Pelan-pelan saja. Andaikan Gerindra mau bergabung, maka calon wakil wali kota yang kami usung adalah Yamin," harapnya.

Apakah gayung akan bersambut, masih terlalu dini untuk memutuskan. "Kan masih penjajakan. Hasilnya sangat tergantung pada kebijakan Ketua DPW Gerindra Kalsel. Yakni H Abidin," imbuh Hendra.

Di luar sana, berkembang rumor bahwa Ibnu sedang "dikepung". Bakal dijegal dengan cara menggagalkan segala upaya koalisi PKS. Belum lama ini, dalam acara pemko, Ibnu dua kali berujar, "Cukup satu periode". Meskipun dengan nada setengah berguyon.

Sebagian orang lalu menafsirkannya sebagai bentuk kegalauan Ibnu. Namun, Hendra mengartikannya secara berbeda. Menurutnya, ujaran itu ciri komunikasi politik yang santun. Agar tak dicap sombong sebagai calon petahana.

"Selama ini dalam banyak pembicaraan, Ibnu memang ingin kembali maju dalam Pilwali. Karena banyak pekerjaan pembangunan yang belum selesai. Harus dua periode untuk menuntaskannya," tampik Hendra.

Jika PKS sudah menyatakan Gerindra dan Yamin sebagai pilihan, bagaimana nasib Wakil Wali Kota Banjarmasin Hermansyah dan PDI Perjuangan?

Ketika ditanya apakah masih ada kemungkinan untuk menjalin koalisi lama, Hendra memastikan peluang itu amat kecil. "Menutup peluang koalisi sih tidak. Tapi melihat keadaan sekarang, tampaknya susah untuk kembali berkoalisi dengan PDIP," jelasnya.

Selama tiga tahun bersama, hubungan Ibnu dan Herman memang tidak rukun-rukun amat. "Pengalaman selama ini tidak terlalu bagus. Terkadang kebijakan kami berbeda. Berat untuk kembali bersama," tegasnya.

Ceritanya bakal berbeda jika terjalin komunikasi politik tingkat tinggi. Mengingat hubungan baik antara Habib Aboe Bakar dan Ketua PDIP Megawati Soekarnoputri. Andaikan itu terjadi, hubungan kedua partai ini bisa mencair.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X