BANJARMASIN - Kalimantan Selatan masih kekurangan dokter gigi. Rasio ideal, 100 ribu orang dilayani 11 dokter gigi. Sementara rasio jumlah dokter gigi di sini masih jauh dari ideal.
"Kalsel baru enam sampai tujuh dokter gigi per 100 ribu orang," ungkap Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Lambung Mangkurat drg Rosihan Adhani.
Kemarin (26/6) pagi digelar pengambilan sumpah dokter gigi ke-15 di Gedung Teater FKG ULM, Jalan Veteran. "Setidaknya, masih perlu penambahan sebanyak 200 dokter gigi lagi," imbuh mantan Kepala Dinas Kesehatan Kalsel itu.
Fakultas ini berdiri pada tahun 2009 silam. Sejak itu, sudah 114 dokter gigi yang diluluskan. "Jumlah dokter gigi di Kalsel baru sekitar 250 orang. Sudah termasuk lulusan tadi," tukas Rosihan.
Tingginya angka kebutuhan itu harus dilihat sebagai peluang. Bahwa kekosongan itu bisa diisi lulusan FKG ULM. Lapangan kerja bagi mereka terbuka luas.
Selain itu, Rosihan mengaku kerap menerima "order" dari pemko dan pemkab setempat. Agar lulusan FKG ULM bisa kembali mengabdi ke daerahnya masing-masing. Guna ditugaskan di puskesmas-puskesmas setempat.
"Sudah banyak institusi kesehatan yang memerlukan dan memesan. Contoh, Balangan saja pesan dua dokter. Tabalong malah minta 10 dokter," sebutnya.
Apa saja langkah yang harus ditempuh demi memenuhi kebutuhan itu? Rosihan menekankan, bukan hanya dokter gigi yang kurang. Tenaga pendidik untuk melahirkan dokter gigi pun juga menderita hal serupa.
Tahun lalu, FKG telah mengusulkan penambahan dosen sebanyak 20 orang. "Yang masuk cuma 16 dosen. Masih kurang. Tahun ini diupayakan lagi untuk penambahan," pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Rektor I Bidang Akademik ULM Aminuddin Prahatama Putra berpesan kepada para dokter gigi yang baru disumpah agar mengutamakan misi pengabdian. "Kami harap mereka bisa menampilkan kesan yang cerdas, tangguh dan peduli di tengah masyarakat," pintanya. (gmp/fud/ema)
