BANJARMASIN – Dinas Perhubungan kembali mengusulkan pengadaan sepuluh unit bus rapid transit (BRT) ke pemerintah pusat tahun depan. Saat ini BRT Banjarbakula baru memiliki lima buah bus yang menyasar koridor I rute Banjarmasin-Banjarbaru.
“Evaluasi kami dengan hanya 5 unit sekarang, durasi waktu menunggu penumpang lebih lama,” tutur Kadishub Kalsel, Rusdiansyah kemarin.
Sejatinya sebut Rusdi, penumpang hanya butuh waktu lima menit menunggu di bus stop maupun halte yang saat ini tersedia sebanyak 21 titik.
“Dengan 10 tambahan lagi, selain dapat menyasar semua koridor, waktu tunggu pun akan lebih cepat,” ujarnya.
Tahun depan, pihaknya sudah berencana mengoperasionalkan koridor II. Rutenya, tetap sama dari Banjarmasin ke Banjarbaru. Namun, begitu di bundaran Liang Anggang, BRT akan berbelok ke kanan menuju jalan Trikora hingga ke Martapura.
Koridor ini begitu penting untuk PNS Pemprov yang dari Banjarmasin. Pasalnya, dengan BRT ini mereka bisa langsung menuju perkantoran Pemprov di Banjarbaru.
“Ini juga masukan dari ASN. Saat ini yang beroperasi hanya melintas di Jalan Ahmad Yani, tahun depan kami sasar ke Jalan Trikora Banjarbaru,” beber Rusdi.
Jika Kemenhub menyetujui usulan 10 unit lagi, Rusdi yakin koridor yang sudah disusun akan beroperasi. Untuk diketahui, koridor III rutenya meliputi, Terminal Handil Bakti-Banjarmasin Utara-Terminal Gambut Barakat.
Sementara untuk koridor IV meliputi Banjarmasin Barat-Terminal Gambut Barakat. Koridor V meliputi Terminal Gambut Barakat-Terminal Liang Anggang-Terminal Pelaihari. Untuk menyasar Kabupaten Batola, Dishub memasukkannya koridor VI. Rutenya meliputi terminal Marabahan-Sungai Gampa-Terminal Handil Bakti.
“Inikan program lama. Sekarang kami semakin serius,” katanya.
Operasional BRT di koridor I sekarang masih tahap pemantapan. Uji coba dilakukan sembari menunggu tandatangan dari gubernur terkait tarif BRT.
“Tarifnya flat, untuk pelajar Rp2 ribu dan untuk umum hanya Rp5 ribu,” beber Rusdi.
Sebelumnya, operasional BRT di koridor I ini sempat mendapat protes dari pihak Organda Banjarbaru. Lantaran rute yang dilintasi bersinggungan dengan angkutan kota. Rusdi mengatakan persoalan ini sudah selesai. Bahkan pihaknya membuka diri untuk organda yang ingin menjadi driver dan navigator BRT.
Contohnya kemarin, bertempat di Terminal Gambut Barakat. Sebanyak 15 orang ikut seleksi ini. Rusdi mengaku, saat ini memang belum ada driver maupun navigator khusus BRT. Hanya memanfaatkan staf Dishub. Pihaknya bakal kerepotan jika tahun depan tambahan bus lagi ke koridor II.
“Kami sedang seleksi, diharapkan pun teman-teman organda ikut serta, kami ingin merangkul mereka,” ujarnya.