Sungai Buaya, Tak Sesangar Namanya

- Sabtu, 29 Juni 2019 | 10:09 WIB

BANJARMASIN - Namanya mungkin sangar: Sungai Buaya. Tapi cobalah tengok, anak sungai dari Sungai Andai itu kini semakin elok. Setelah siringnya dicat dengan warna-warna cerah. Sungai Buaya berada persis di samping Masjid Arraudhah, dekat SMPN 35 Banjarmasin.

Pembangunan siring sepanjang 76 meter dan selebar 7 meter itu menelan anggaran Rp172 juta. Kabid Penataan Sungai Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Banjarmasin Hizbul Wathony mengatakan, pengerjaan siring Sungai Buaya memerlukan waktu kurang lebih selama sebulan.

"Rampung pertengahan Juni kemarin. Dikerjakan sejak awal Mei lalu. Kami sengaja membuat warna siring lebih mencolok. Agar bisa menarik perhatian warga sekitar. Barangkali bisa dijadikan objek favorit swafoto terbaru di Banjarmasin," ungkap Wathony, kemarin (28/6).

Ditambahkannya, pembuatan siring di Sungai Buaya sebenarnya bertujuan untuk menjaga ketahanan lahan sekitar. Melihat terdapat dua fasilitas umum yang sangat penting bagi masyarakat, yaitu masjid dan sekolah.

"Berdekatan dengan masjid dan sekolah. Kami siringkan untuk mengadang ancaman longsor di bantaran sungai," imbuhnya.

Sementara bagi pemko, pembangunan siring Sungai Buaya bisa menambah ruang terbuka hijau di Banjarmasin. "Semoga bisa dimanfaatkan masyarakat. Misalkan menjadi taman. Karena di sana masih banyak lahan kosong yang bisa diolah," jelasnya.

Selain penebalan bibir sungai, siring ini juga dilengkapi dengan tangga. Guna membantu warga yang hendak turun ke sungai. Wathony memastikan, penyiringan takkan menjadi pekerjaan terakhir. "Berikutnya Sungai Buaya akan kami keruk. Agar lebih dalam. Karena sudah terjadi pendangkalan," tukasnya.

Mengapa dinamai Sungai Buaya? Dari penuturan masyarakat sekitar, sungai ini dulu diapit hutan rawa. Sungai itu ditakuti warga karena banyak buaya hidup di sana. Ketika Sungai Andai berubah menjadi permukiman padat, habitat buaya pun rusak.

Wathony mengungkapkan, pada tahun ini juga, pemko akan menerbitkan Surat Keputusan (SK) penambahan anak sungai. "Tahun 2011, sungai di Banjarmasin tersisa 102 buah saja. Tahun 2019 ini, ditemukan banyak anak sungai baru. Rencananya nanti ada 174 sungai yang diakui dalam SK terbaru," pungkasnya. (mr-154//fud/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Pertanyakan Konsistensi Dinas PUPR

Selasa, 23 April 2024 | 08:45 WIB
X