BANJARMASIN - Rumah Sakit Gigi dan Mulut (RSGM) Gusti Hasan Aman sudah resmi menjadi rumah sakit pendidikan profesi dokter gigi. Itu ditandai dengan sertifikat dari Menteri Kesehatan, dr Nila Djuwita F Moeloek.
Manajemen rumah sakit sudah menerima sertifikat itu April lalu. “Kami menerima sertifikat yang ditandatangani Menkes. Artinya, RSGM ini sudah memiliki SIM, izin operasional,” kata Direktur RSGM Gusti Hasan Aman, Drg Sapta Rianta Hutasoit, kemarin (28/6).
Di Indonesia, seluruh daerah mempunyai RSGM. Hanya saja tidak seluruhnya dijadikan sebagai rumah sakit pendidikan. Dari 33 rumah sakit yang ada saat ini, masih 29 yang menjadi wahana pendidikan. Kalsel salah satunya.
Menurut Rianta, tidak mudah ditetapkannya sebagai rumah sakit pendidikan. Harus melalui berbagai penilaian langsung dilakukan tim dari Kementerian Kesehatan RI. Tim sudah melakukan kunjungan ke RSGM Gusti Hasan Aman.
“Sesuai peraturan Kemenkes 8011, dilihat dari hasil penilaian, rumah sakit ini berhak menjadi wahana pendidikan bagi FKG,” katanya.
Rianta berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi Kalsel yang sudah membantu memenuhi sarana dan prasarana. Kelengkapan itu menjadi salah satu penilaian. Apalagi menjadi sarana bagi para dokter yang belajar di Fakultas Kedokteran Gigi. “Pastinya syarat menjadi RSGM pendidikan harus terakreditasi paripurna. Kami sudah paripurna tahun 2018,” jelasnya.
Saat pengambilan sumpah 13 dokter gigi angkatan 15, Dekan FKG drg Rosihan Adhani memberi apresiasi telah resminya RSGM Gusti Hasan Aman menjadi rumah sakit pendidikan. Tentu ini suatu perkembangan yang bagus, terutama bagi dunia pendidikan kedokteran gigi di Kalsel.
Putra dan putri Kalsel yang bercita-cita menjadi dokter gigi tidak perlu jauh-jauh kuliah ke luar daerah. Mereka cukup kuliah di Banua. “Kita dapat melahirkan dokter gigi yang terampil kompeten, dan tidak kalah bersaing lulusan di Jawa,” tuntasnya.(gmp/dye/ema)
