Dari Tauhid hingga Terapi Kesehatan

- Senin, 1 Juli 2019 | 13:22 WIB

Ponpes Darul Mukhtar Kandangan memberikan ilmu agama sebagai penyeimbang ilmu pengetahuan yang didapatkan pelajar di sekolah umum. Tak seperti ponpes lain, pembelajaran berbentuk halaqah dan dimulai sore hingga Isya.

-- Oleh: SALAHUDIN, Kandangan --

PONDOK PESANTREN (Ponpes) Darul Mukhtar terletak di Desa Sungai Paring, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS). Dari ibukota Kandangan jaraknya sekitar tujuh kilometer dan dapat ditempuh sekitar 10 menit menggunakan kendaraan bermotor.

Sudah sekitar dua tahun sejak 2017 Ponpes Darul Mukhtar, diasuh ustaz Muhammad Fahrianor Syahdan dibantu ustaz dan ustazah lainnya mengajarkan berbagai pelajar sekolah umum supaya mendapatkan ilmu agama melalui kelas Mahad Iqra Wal Quran dengan sistem pengajarannya menggunakan halaqah. Pengajian dimana orang-orang yang ikut dalam pengajian itu duduk melingkar.

Sejak dibangun tahun 2016 lalu, sudah ada puluhan santri dari berbagai anak yang saat ini duduk di sekolah umum di Kabupaten HSS diajarkan berbagai ilmu agama di lantai dua bangunan utama Ponpes Darul Mukhtar, Kandangan.

Bangunan utama Ponpes Darul Mukhtar, Kandangan terdiri dari dua lantai beton. Dengan lantai dasar dijadikan sebagai tempat salat lima waktu, sedangkan lantai atas khusus untuk proses belajar mengajar.

Di lingkungan ponpes juga dilengkapi fasilitas asrama, tempat tidak pengasuh, para pengajar sampai bangunan Raudhatul Athfal (RA) atau TK.

Pengasuh Ponpes Darul Mukhtar, Kandangan, Ustaz Muhammad Fahrianor Syahdan menceritakan membuka kelas Mahad Iqra Wal Quran karena melihat pelajar saat ini yang kurang mendapatkan ilmu agama saat duduk di bangu sekolah umum. “Anak sekarang kan sekolahnya bisa full sampai sore, sehingga anak-anak kurang cukup mendapatkan ilmu agama,” tuturnya.

Pembelajaran di kelas Mahad Iqra wal Quran, Ponpes Darul Mukhtar, Kandangan khusus sore hari, setelah anak-anak duduk di sekolah umum beristirahat sebentar. “Belajarnya mulai pukul 17.00 sampai 20.30 Wita atau setelah salat Isya,” sebut ustaz kelahiran Kabupaten HST ini.

Dalam seminggu, ada lima hari santri diberikan berbagai ilmu agama, mulai dari tauhid dan akhlak hingga terapi kesehatan. “Dari hari Selasa sore sampai Sabtu. Khusus hari Jumat diberikan pengembangan bakat mulai dari dari tilawah, kaligrafi, sampai terapi kesehatan,” ucap ayah tiga orang anak ini.

Selama belajar di kelas Mahad Iqra wal Quran, para santri dibiasakan tidak menggunakan handphone dan menonton televisi. Hal ini dilakukan supaya para santri fokus belajar ilmu agama. “Sehingga benar-benar memanfaatkan waktu Magrib dan Isya,” kata ustaz jebolan Ponpes Darul Ulum, Kandangan ini.

Dia mengatakan pentingnya anak-anak diajarkan berbagai ilmu agama minimal bisa menjadi imam di keluarganya masing-masing sampai bisa membaca kitab kuning.

Para orang tua santri diimbau mengantarkan anaknya sendiri ke Ponpes Darul Mukhtar, Kandangan saat proses belajar mengajar atau sebelum para ustaz atau ustazah memberikan pembelajaran. 

Menjadi santri di Ponpes Darul Mukhtar, Kandangan tidak dipungut biaya atau gratis. Santri hanya membayar berbagai persiapan sekolah sesuai dengan kelasnya. Mulai dari meja belajar, buku sampai alat tulis.

Yayasan Ponpes Darul Mukhtar yang diketuai Ahmad Rafie Mukhtar ini memiliki Raudhatul Athfal (RA) atau TK, Mahad Tahfizul Quran wal Hadis dan terakhir Mahad Iqra wal Quran.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB

Januari hingga Maret, 7 Kebakaran di Balangan

Selasa, 26 Maret 2024 | 15:35 WIB
X