BANJARMASIN - Kedatangan 14 ribu tamu perayaan Hari Keluarga Nasional ke-26 disambut Festival Jukung Tanglong di Siring Pierre Tandean, kemarin (3/7) malam. Ada 34 kelotok yang dihiasi ikon semua provinsi di Indonesia berseliweran di Sungai Martapura.
Sejak sore sudah terlihat tamu-tamu berdatangan dengan pakaian adat masing-masing. Seperti pasangan asal Kalteng ini. "Kami bangga bisa ikut terlibat. Hari ini kami memakai pakaian adat Dayak yang khas dengan burung enggangnya," terang Duta Genre Kalteng 2018, Johan Pranata Barus dan Chikita Kasih Suling.
Sementara dari Sumatera Utara mengenakan pakaian Melayu Delli dan Pakaian Bulang. "Sumut memiliki 33 kabupaten dan kota. Budayanya beragam sekali. Jadi tak semua bisa kami bawa," ungkap Riza Fahlevi Lubis selaku Wakil Sekretaris IV Penggerak Tim PKK Sumut.
Tak kalah dengan provinsi lain, Kalsel menampilkan ikon rumah Banjar, Bubungan Tinggi. Kabid Pengembangan Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banjarmasin, Khuzaimi mengklaim, festival itu sukses besar.
"Para tamu kami merasa puas. Boleh dibilang ini festival tanglong terbesar dalam beberapa tahun terakhir di Banjarmasin," tukas Khuzaimi.
Dia berharap, festival ini bakal menjadi kenangan yang sulit dilupakan bagi para tamu. "Meskipun sempat hujan, acara tetap lancar," pungkasnya.
Salah seorang asal Sampit, Barrack mengaku datang ke Banjarmasin untuk berlibur bersama istri dan anaknya. Sempat pusing mencari penginapan kosong, dia terkejut dengan adanya festival tersebut.
"Baru sampai sore tadi. Ternyata ada acara meriah di Banjarmasin. Tidak menyesal liburan kemari. Karena hotel semuanya sudah penuh, saya akan menginap di rumah keluarga saja," ujar Barak. (mr-154/fud/ema)
