158 Pelaku Usaha Ramaikan Bazar UMKM di Murjani

- Kamis, 4 Juli 2019 | 08:59 WIB

BANJARBARU - Perayaan puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) XXVI di Kalsel turut berimbas ke Kota Banjarbaru. Bazar Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Banjarbaru dihelat dari 3 sampai 7 Juli di Lapangan Murjani Banjarbaru.

Pemko Banjarbaru mengatakan bahwa Bazar UMKM memang diperuntukkan untuk mendorong dan mempromosikan pelaku usaha asal Kota Idaman. Bertepatan juga dengan momentum Harganas XXVI tahun 2019.

Sekretaris Dinas Koperasi UMKM dan Tenaga Kerja Kota Banjarbaru, Herlan menyebut bazar ini memberikan makna atas keberadaan UMKM sebagai pilar kerakyatan. Apalagi terangnya ini sesuai yang di amanatkan dalam UUD 1945.

"Juga sebagai salah satu solusi atas permasalahan dan tantangan yang dihadapi khususnya dalam bidang pemasaran," katanya.

Para pelaku UMKM ujarnya beragam. Baim dari kerajinan, kuliner dan aneka produk olahan makanan lainnya. "Sesuai dengan tagline kita 3F: Fashion, Food & Fun."

Bazar UMKM juga berbarengan dengan pelaksanaan Ethno Festival 2019. Sehingga kata Herlan ini ditujukan agar masyarakat bisa terhibur dengan berbagai gelaran budaya sambil menikmati atau berbelanja aneka produk-produk UMKM yang di olah para pelaku usaha yang ada di Banjarbaru.

Adapun, di bazar ini ada sebanyak 158 orang pelaku usaha yang turut meramaikan event tahunan ini.

"Turut ikut juga anak-anak Sekolah Menengah Kejuruan Negeri di Kota Banjarbaru juga ikut ambil bagian dalam Bazar UMKM Tahun 2019. Kalau produk yang ditampilkan variatif, dari berbagai bentuk tas, berbagai bentuk tikar, aneka kerajinan, olahan makanan, kerajinan kain sasirangan bordir dan kerajinan berbahan purun hingga clothing lokal," jelasnya.

Sementara itu lain, Wakil Walikota Banjarbaru Darmawan Jaya Setiawan yang membuka kegiatan mengaku sangat mengapresiasi panitia dan pihak terkait yang menggelar kegiatan ini. "Alhamdulillah, kelihatannya tahun ini lebih meriah lagi bazar UMKM di Kota Banjarbaru," bukanya.

Lalu, ia menyebut bahwa Pemko yang telah kerja sama dengan badan ekonomi kreatif memberikan dampak positif. Salah satunya yakni dengan informasi kegiatan promosi yang dilaksanakan bekraf di luar Negeri. "Kita juga saat ini lebih sering menyebut pelaku UMKM sebagai pelaku ekonomi kreatif," tambahnya.

Hal ini kata Jaya bukan tak beralasan. Sebab ia menilai karena UMKM hanyalah klasifikasi segmentasi usaha kalau namanya pengusaha mikro itu adalah maksimal omset 50 juta, kemudian usaha kecil 50 juta/500 juta, kemudian menengah 500 juta/10 Miliar.

"Namun lebih baik saya kira dimanapun segmentasinya kita sebut saja sebagai pelaku ekonomi kreatif dan diharapkan menjadi semangat untuk berkembang menjadi lebih baik lagi. Tentu dengan adanya branding ekonomi kreatif kita akan terfokus pada kreativitas produk," tukasnya.

Dari pemaparan Pemko, jika Kota Banjarbaru memang telah lama mengusung Kota 3F (Food, Fashion, Fun). Disebutkan jika dari data Ekonomi Kuliner, Fashion dan Kerajinan adalah tiga sektor unggulan dari badan ekonomi kreatif yang diharapkan memang ekonomi kreatif ini menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. Pada tahun 2018 sumbangan ekonomi kreatif adalah lebih dari 1000 Triliun. 

"Makanya para pelaku ekonomi yang perlu di dorong itu adalah pengusaha industri rumah tangga, industri kecil dan menengah, pedagang kecil dan pedagang kaki lima," pungkasnya.

Terpisah, salah satu pelaku usaha clothing brand lokal asal Banjarbaru, Firdaus menyambut baik bazar UMKM ini. "Bagi kita acara seperti ini sangat mendorong kita untuk berkreasi. Juga bisa sebagai saran mempromosikan produk lebih luas," kata owner TBLGH Apparel ini. (rvn/bin/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Ekonomi Bulungan Tumbuh 4,60 Persen

Kamis, 28 Maret 2024 | 13:30 WIB

2024 Konsumsi Minyak Sawit Diprediksi Meningkat

Selasa, 26 Maret 2024 | 12:21 WIB
X