Begadang di Poskamling Terbaik di Kotabaru

- Kamis, 4 Juli 2019 | 10:19 WIB

Poskamling RT 4 Desa Sidomulyo barangkali adalah poskamling yang paling ditakuti maling. Semua warga dapat jatah berjaga. Sanksi sosial lebih ganas daripada denda uang.

-- ZALYAN SHODIQIN ABDI, Kotabaru --

Sudah tiga tahun Aipda Sumantri bertugas di Kelumpang Hulu. Sebelumnya dia adalah Kanit Resirim di Mapolsek Kelumpang Hulu. 15 tahun Sumantri di Reskrim. Tidak sedikit orang kaget. Tidak ada tampang jagoan. Cara jalannya, bicaranya seperti tokoh masyarakat.

Sumantri terkenal di Kelumpang Hulu. Rumahnya besar. Persis di tepi jalan raya. Dari mudah sudah mandiri: menjalankan usaha sendiri dari nol. "Aku punya banyak saudara. Keluarga. Banyak teman yang pengangguran. Makanya aku mesti bisa bikin lapangan kerja buat mereka," ujarnya.

Di mata warga, Sumantri tidak seperti polisi. Tapi sudah jadi tokoh masyarakat. Dihormati bukan karena seragam dan pangkatnya. Dikagumi karena sikap dermawannya. "Hidup cuma sawang sinawang. Orang melihat dari sudut pandang tertentu," kata Sumantri.

Entah kebetulan atau tidak, karakter Sumantri rupanya cocok di tempat tugas dia. Desa Sidomulyo. Dari Reskrim, Sumantri pindah ke Bhabinkamtibmas. "Citra polisi di masyarakat sekarang sangat bergantung bagaimana sosok Bhabin-nya," ujar Kapolsek Kelumpang Hulu Iptu GN Angga Satrya Wibawa.

Jauh sebelum Sumantri tugas di Sidomulyo, warga di sana sudah terbiasa kumpul. Poskamling salah satu tempat bertatap muka para dewasa malam hari. Lepas kerja di kebun dan ladang seharian. Ternak banyak di sana. Jadi warga mesti bahu-membahu menjaga desa. Tidak sedikit kasus pencurian ternak terjadi beberapa tahun silam.

Masuknya Sumantri membawa perubahan pesat. Grup WhatsApp dibuat. Setiap kejadian dikabarkan. Apa pun kejadiannya. Ide-ide mengalir. Salah satunya adalah jimpitan.

Jimpitan inilah yang kemudian membawa nama Sidumolyo bersinar. Kapolres Kotabaru AKBP Suhasto belum lama tadi menggelar lomba Poskamling. Semua Bhabinkamtibmas diperintahkan. Presentasi satu Poskamling yang paling diunggulkan di desa. Kabupaten Kotabaru memiliki 201 desa.

Sumantri menjagokan jimpitan ala Poskamling RT 4 Sidomulyo. "Sebenarnya setiap RT di desa kami menerapkan jimpitan itu," terangnya.

Atas kesepakatan warga. Tiap rumah saat malam hari menaruh setengah sendok beras di depan rumah. Tujuh orang petugas ronda wajib mengambil beras itu.

"Jika besok pagi yang punya rumah melihat berasnya masih utuh, artinya petugas ronda tidak mengontrol rumahnya. Dua kali begitu, yang punya rumah berhak memberi sanksi sama petugas ronda," beber Sumantri.

Mengapa beras? Karena itu dinilai tidak berat. Beras setengah sendok. Setiap malam. Sebulan berarti lima belas sendok beras.

Di RT 4 ada 83 kepala keluarga. Dalam sehari rata-rata bisa terkumpul beras hasil jimpitan sebanyak dua sampai tiga kilogram. Jika sudah banyak, beras itu dijual. Uangnya dipakai lagi sama masyarakat.

"Pernah ada kejadian, ibu-ibu pinjam uang ke Poskamling karena ada keluarganya kecelakaan. Dipinjami pakai uang Poskamling itu tadi." Bahkan bangunan permanen Poskamling sekarang uangnya berasal dari penjualan beras. Juga gapura sepanjang satu kilometer.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Rem Blong, Truk Solar Hantam Dua Rumah Warga

Kamis, 28 Maret 2024 | 19:00 WIB

Masalah Pendidikan Jadi Sorotan Ombudsman

Kamis, 28 Maret 2024 | 16:50 WIB

Gempa 3,3 Magnitudo Guncang Kotabaru

Kamis, 28 Maret 2024 | 15:58 WIB
X