MARTAPURA – Masyarakat Kabupaten Banjar yang ingin mengurus pembuatan KTP-el, tampaknya harus bersabar. Sebab, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Banjar sedang kehabisan stok blangko. Sehingga, KTP-el untuk sementara tidak bisa dicetak.
Habisnya blangko disampaikan Kabid Pendaftaran Pelayanan Kependudukan Disdukcapil Kabupaten Banjar, Yusi Ansyari Nihe. Dia menyebut, mereka sudah kekurangan blangko sejak April tadi.
“Blangko ini dari pusat. Kalau sudah habis di Disdukcapil Banjar, kami langsung minta ke Jakarta. Namun, dari pusat pun infonya masih tidak ada,” bebernya.
Dia mengungkapkan, lima hari yang lalu pihaknya sebenarnya dapat kiriman blangko dari pusat, setelah sekian lama tidak menerimanya. Akan tetapi, jumlahnya sangat sedikit; hanya seribu keping. "Blangko sebanyak itu cuma bisa digunakan untuk mencetak permintaan khusus. Seperti keperluan sakit, imigrasi dan penyandang disabilitas," ungkapnya.
Karena blangko yang diterima jumlahnya sangat sedikit, Yusi menuturkan, hanya dalam dua hari stoknya sudah habis. "Permintaan KTP-el di Kabupaten Banjar 'kan masih banyak. Seribu keping, dua hari saja habis," tuturnya.
Lanjutnya, karena kehabisan blangko mereka terpaksa menyiasatinya dengan mengeluarkan surat keterangan (Suket) yang sah. "Suket masa berlakunya hanya enam bulan. Ketika blangko sudah ada,bisa diganti dengan KTP-el," ucapnya.
Habisnya stok blangko dibenarkan Kepala Dinas Disdukcapil Banjar Azwar. Dia mengungkapkan, hingga kini pemerintah pusat masih tidak konsisten untuk mengirimkannya. "Dampaknya Disdukcapil tidak dapat mencetak permintaan KTP-el yang begitu banyak dari masyarakat Kabupaten Banjar," ungkapnya.
Namun, dia menyampaikan, kekurangan blangko tidak hanya dialami Kabupaten Banjar. Sejumlah daerah di Kalsel juga mengalaminya. "Kekurangan memang dari pusat, dan ini sudah kami rasakan sebelum Pemilu tadi,” pungkasnya. (ris/ij/ram/ema)
