Festival Budaya Banjar Tuai Kritik Tokoh Dayak

- Minggu, 7 Juli 2019 | 10:49 WIB

BANJARMASIN - Festival Budaya Banjar dan Pariwisata di Siring Nol Kilometer kemarin (6/7) menuai kritik dari tokoh adat. Salah satunya dari Ketua Umum Aliansi Dayak Kalimantan Bersatu, Dehen M Dehek.

"Apa sebenarnya yang mereka inginkan? Ingin mengangkat budaya atau apa sih," protes Dehen. Menurutnya, jika ingin mengangkat budaya daerah, budayawan dan masyarakat adat harus dilibatkan. "Malah semaunya sendiri. Birokrasinya kurang pas," tambahnya.

Dia juga mengeluhkan absennya para kepala daerah. Tak ada pidato sambutan atau seremoni pelepasan. "Misalkan wali kota yang olah gawe, dialah yang mestinya melepas. Masa cuma panitia yang melepas. Kalau pun wali kota sedang sibuk, wakilnya kan ada. Kalau tak bisa juga, baru sekretaris daerah," ujarnya.

Sungguh sayang. Karena Suku Dayak dari Kalsel, Kalteng, Kalbar, Kaltim dan Kaltara berdatangan untuk memeriahkan pawai budaya tersebut.

Komunitas Dehen sendiri menampilkan tari perang. Diwarnai atraksi menyayatkan mandau ke badan. "Itu pesan bahwa Dayak tidak main-main. Anda sopan kami segan. Anda kasar kami hajar," selorohnya.

Festival itu masih satu rangkaian dalam acara Hari Keluarga Nasional ke-26. Kali ini Kalsel ditunjuk menjadi tuan rumah.

Kabid Pengembangan Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Kalsel, Faisal Rizani mengatakan, festival itu juga diramaikan sejumlah lomba. Seperti menghias becak, sepeda antik, dan karnaval.

"Pesertanya dari semua kabupaten dan kota di Kalsel. Komunitas juga ikut. Kepada tamu-tamu Harganas kami ingin mengenalkan inilah budaya kita," kata Faisal.

Salah satu yang menarik perhatian penonton adalah lomba menghias becak. Menurutnya, lomba satu ini tak hanya menuntut daya kreativitas. "Tapi juga mengajak penarik becak untuk tertib berlalu lintas dan menjaga keindahan kota," tutupnya. (mr-154/fud/ema)

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Banjarmasin Pulangkan 10 Orang Terlantar

Jumat, 26 April 2024 | 14:30 WIB
X