BANJARMASIN - Kondisi jembatan Sungai Bamban, Desa Ambungan, memprihatinkan. Balok di bagian bawah sudah banyak keropos. Terakhir perbaikan di jembatan yang berlokasi di Kabupaten Tanah Laut ini dilakukan pada tahun 1990 silam.
Tahun ini jembatan tersebut akhirnya dibongkar. Diganti dengan jembatan model beton yang lebih representatif. “Jenis konstruksi jembatan baru, gelagar beton pra cetak, kelas A, dapat dilewati dengan daya dukung 10 ton," rinci Kepala Satker Pelaksana Jalan Nasional Wilayah Kalsel 1, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah XI Banjarmasin, Syahriliansyah, kemarin.
Praktis selama pergantian, ruas jalan di kawasan tersebut pun akan dilakukan penutupan. Kendaraan yang melintas akan diarahkan melewati jembatan darurat selama pekerjaan jembatan. “Minggu 15 Juli kami tutup sementara,” ungkapnya.
Kondisi jembatan yang sudah kritis ini terangnya, tak bisa lagi ditangani secara biasa. Terlebih jembatan kerap dilalui angkutan besar. “Kami takut kalau ditangani bisa bisa roboh,” tuturnya.
Pekerjaan jembatan baru ini memakan waktu selama 240 hari kalender kerja. Sudah mulai kontrak pada 11 April 2019 sampai dengan 6 Desember 2019. “Nilai kontraknya mencapai Rp5,8 miliar. Dibangun dengan panjang 25,6 meter dan lebar 8 meter,” sebutnya.
Pergantian jembatan ini disambut baik pengendara, Herma Aryana yang tiap pekan ke Kota Pelaihari. Dia mengaku takut melintas di atas jembatan. “Takut juga kalau tiba-tiba roboh,” tukasnya.
Meski demikian, dia meminta jika dilakukan perbaikan, ada petugas yang harus berjaga di di area pekerjaan. Pasalnya, selain adanya alat berat, di akhir pekan arus lalu lintas sering terjadi kemacetan.
“Yang menggunakan jalan ini tak hanya mobil pribadi. Tapi angkutan besar. Malah mereka yang mendominasi,” tutur Herma. (mof/ran/ema)
