BANJARMASIN - Dua bulan berlalu, progres pembangunan Jembatan Alalak I mulai terlihat. Tiang-tiang pemancang beton di kedua sisi sungai sudah tersusun rapi.
Manajer proyek dari Wika-Pandji KSO, Sijadul Jamal mengatakan, pemancangan tiang di kedua sisi sungai sudah rampung. Tinggal menyambungkan tiang-tiang tersebut.
"Saat ini tim sudah mulai membuat pile head agar tiang-tiang ini tersambung," katanya, kemarin (9/7).
Seiring berjalannya proses penyambungan, pihaknya juga akan mulai menggarap bagian bentang panjang. Yakni bagian tengah jembatan. Yang nantinya akan menghubungkan kedua sisi sungai.
"Peralatan juga sudah mulai didatangkan. Rencananya, akhir Juli ini mulai kami garap. Kami ingin agar jembatan selesai sesuai dengan waktu yang ditargetkan," tuturnya.
Sebagai pengingat, pembangunan Jembatan Alalak I dibiayai pemerintah pusat. Alokasi dari APBN itu mencapai Rp274,5 miliar. Berkali-kali lipat lebih mahal ketimbang proyek Jembatan Sungai Gardu 1, 2 dan Sungai Lulut yang dibangun dalam waktu bersamaan.
Jembatan ini dibangun dengan model cable stayed. Panjangnya mencapai 850 meter dengan lebar 20 meter. Tampilannya menawan, jauh lebih bagus ketimbang model lama. Ditargetkan rampung pada 2020 mendatang.
Agar pembangunan jembatan rampung tepat waktu, proses pengerjaan kini dilakukan siang dan malam. Jamal menekankan, ini sudah menjadi standar kerja mereka. "Kami ingin pekerjaan selesai sesuai dengan target," katanya.
Jamal berharap, masyarakat bisa bersabar. Setidaknya untuk menghadapi kemacetan di Kayu Tangi Ujung dan Handil Bakti yang menjadi dampak dari pembangunan jembatan tersebut. "Tentu jika jembatan ini selesai dibangun, masyarakat akan menikmatinya," pungkasnya. (nur/fud/ema)
