Cerita Pilu dari Kuin Kecil: Penantian Panjang Penderita Atresia Ani

- Kamis, 11 Juli 2019 | 10:40 WIB

Di Kuin Kecil ada cerita pilu. Seorang bocah empat tahun tak punya anus dan terpaksa harus BAB melalui perut. Namanya Muhammad Rizky, anak keempat dari pasangan Sugianoor (38) dan Niah (35).

---

KELUARGA ini tinggal di rumah kecil di ujung Kuin Kecil, RT 14. Kampung ini berada di Kecamatan Banjarmasin Selatan, tepatnya di Kelurahan Mantuil.

Rizky lahir 2015 lalu. Terlahir tanpa anus. Dua hari seusai dilahirkan, dia menjalani operasi pembuatan saluran BAB melalui pinggul. Tapi cuma bersifat sementara. Setidaknya menunggu sampai bocah ini menginjak usia lima tahun. Guna kembali menjalani operasi pembuatan saluran anus.

Sejak itu, hari-hari sulit Rizky dimulai. Orang tuanya tak mampu berbuat banyak. Anjuran dokter, bocah tersebut mestinya rutin diperiksa. Tapi tak bisa lantaran lantaran keterbatasan biaya.

"Suami hanya petani. Penghasilan hanya cukup untuk makan sehari-hari. Juga membiayai anak-anak sekolah," kata Niah.

Dalam ilmu kedokteran, Rizky menderita Atresia Ani. Atau disebut juga Anus Imperforata. Salah satu jenis cacat lahir yang terjadi saat usia kehamilan ibunya mencapai 5-7 pekan. Dimana perkembangan bentuk rektum (bagian akhir usus besar) hingga lubang anus tak sempurna.

Selama ini, Rizky tak pernah mendapat bantuan dari pemerintah. Sekalipun hanya untuk biaya berobat rutin. "Sekarang usia anak kami sudah empat tahun. Kami bingung harus ke mana," tambahnya.

Berdasarkan basis data terpadu (BDT) Banjarmasin, sang ayah, Sugianoor sebenarnya masuk daftar warga miskin. Tapi Rizky dan ibunya tidak. Karena belum masuk kartu keluarga. Perkara sepele ini rupanya menjadi penghambat.

Tapi kisah muram ini segera berlalu. Masalah sudah terpecahkan. Kisah sedih ini sampai ke telinga Machli Riyadi, Kepala Dinas Kesehatan Banjarmasin, Selasa (9/10) tadi. Tak ingin menunda-nunda, kemarin (10/7) dia mendatangi rumah bocah tersebut.

Machli dan timnya bahkan rela berjalan kaki lebih dari setengah kilometer. Karena akses jalan besar tak sampai ke teras rumah Rizky. Dinkes berkomitmen untuk menjamin kesehatan kepada bocah itu.

"Kami sudah melihatnya langsung. Sesuai dengan pesan pak wali kota, pemko harus menjamin hak kesehatan bagi masyarakat yang membutuhkan," tegasnya.

Kapan Rizky akan dioperasi? Tidak sekarang. Menunggu usianya lima tahun atau kurang lebih setahun dari sekarang. Meski begitu, Dinkes berjanji akan membantu asupan gizi bocah ini. Selain itu, mereka juga bakal memberikan pendampingan hingga waktu itu tiba.

"Alhamdulillah, Rizky dalam keadaan sehat. Sementara ini kami memberikan makanan tambahan," ujarnya.

Kembali pada Niah, dia mengaku lega. Harapan itu kembali tumbuh untuk melihat anaknya bermain selayaknya bocah-bocah seusianya. "Saya sangat berterima kasih. Saya ingin sekali melihat anak saya normal seperti anak lainnya," ungkapnya.

Halaman:

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

X