BANJARMASIN - PDAM Bandarmasih diganjar predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Perwakilan Kalsel. Ini merupakan WTP ke-8. Yang diraih berturut-turut sejak tahun 2011 lalu.
"Hasil auditnya menyatakan sehat dan baik," ungkap Direktur Utama PDAM Bandarmasih Yudha Ahmadi dalam konferensi persnya kemarin (10/7). Audit berlaku untuk laporan keuangan perusahaan pelat merah itu sepanjang tahun 2018 lewat.
Indikatornya mengacu pada Keputusan Menteri Dalam Negeri No 47 Tahun 1999. Mencakup aspek keuangan, operasional, dan administrasi. Kabar baiknya, ketiga aspek itu mengalami peningkatan poin.
Namun, Yudha tak ingin berpuas diri. "Karena kenaikannya memang tidak terlalu signifikan," aku Yudha.
Kinerja sebuah PDAM juga dinilai Badan Peningkatan Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air Minum (BPPSPAM). Apa saja yang dinilai? Kurang lebih sama, tapi ketiga aspek di atas ditambah lagi dengan aspek pelayanan.
"Dari keempat aspek itu, hanya aspek kinerja administrasi yang mengalami penurunan. Dari skor 63 menjadi 59. Penyebabnya, rencana dan strategi perusahaan kami belum selesai digodok. Karena memang direvisi setiap lima tahun," jelasnya.
Angka-angka ini menurutnya akan menjadi acuran perbaikan kinerja PDAM. "Hasil audit ini merupakan bentuk komitmen pelayanan kami kepada pelanggan," pungkasnya. (mr-154/fud/ema)
